The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani July 22, 2013

"Selama Ramadhan Bogor Diguyur Hujan" Headline di surat kabar yang baru saja aku baca pagi ini. Semoga kau baik-baik saja di sana. Di tempat yang kau sendiri kurang suka.

Ramadhan kali ini tidak bersama. Baru pertama kalinya sejak tiga tahun kita menjalanu hubungan. Sedikit berbeda. Aku di sini dan kau di sana.

Kini kau mesti pindah kuliah ke luar kota, lebih tepatnya desa mungkin. Yup, memangnya ada kota selain Surabaya di Jawa Timur? Aku pikir tidak. Bukan pilihanmu kuliah di sana, bukan juga inginmu pergi ke sana, kau hanya menuruti apa kata orangtua.

Bukan pula inginmu kita berbeda. Tapi, berkat perbedaan ini kita semakin kuat akan perdebatan yang mungkin tidak layak diperbincangkan. Biarkan saja kita berbeda, memang semua orang di dunia ini berbeda. Tak ada yang sama.

Bersamamu, aku banyak tahu tentang agamamu dan begitu sebaliknya. Kau ikut merayakan hari raya agamaku dan begitu juga sebaliknya. Kita saling mengisi dan melengkapi. Walau kini kau tidak ada lagi di sisi.


***

Kekasih, musim penghujankah yang akan menemaniku selama ramadhan di kota hujan? Hujan telah mempertemukan kita di sebuah halte tempat orang-orang sekedar berteduh-- termasuk aku waktu itu --dari lebatnya hujan. Kau dengan seragam sekolah yang basah, yang sedikit memberikan ceplakan dalamanmu berdiri sendirian di pojok belakang halte. Katamu, "Tidak ada yang tidak sengaja di dunia ini. Semua ada yang mengawali dan yang mengakhiri, ada sebab dan akibat." Baiklah, kalau itu katamu tapi, aku memang tidak ada niatan apapun untuk meminjamkanmu sweater.

Ketika itu aku tidak peduli kau ini siapa, yang aku tahu, kau butuh itu untuk menutupi badanmu yang semakin kelihatan semua orang.

Sejak saat itu kita bertemu, kenal, dan menjajal hubungan lebih lanjut kedepan.

Hujan tak ayal sebuah kata-kata yang berjatuhan atas perintah Tuhan. Aku dimintaNYA untuk merangkai jadi sebuah kalimat indah yang kutunjukan padamu, pada wanita yang kusayangi, Rasya.

Tepat diparkiran motor sebuah mall ternama di Bogor, hujan sedang mengamuk di luar, aku utarakan sayangku padamu.

Hujan mengingatkanku pada semua kisah kita. Hujan yang hampir saja membuatmu berbadan dua. Hujan yang hampir saja membuatku berani melawan orangtua karena perbedaan keyakinan kita. Semua terjadi kala hujan bersetubuh dengan bumi dan segala isinya di kota bogor.

Ramadhan ini akan kubuat seperti ramadhan lainnya. Tetap bersama perbedaan yang kita rajut bersama. Tanpa kata cinta yang sama sekali tidak pernah kita bahas berdua.


***

sekilas bayangmu hilang
dari pandangan.
mengisi ruang kalbu dan pikiran
mengantar fantasi atas kerinduan




Perpustakaan Teras Baca, 22 Juli 2013

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -