The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani July 17, 2013

Sejak kecil, aku suka melihat orang berlari. Berlari itu pindah dari titik ke titik lainnya dengan cepat, seperti kilat. Layaknya penjahat. Buktinya dalam film action, aku lebih suka melihat penjahat daripada jagoan. Kenapa? Karena penjahat terus berlari. Jika sedang terdesak, Ia hanya bisa berlari tanpa berpikir sebentar untuk berhenti. Berlari dengan cepat supaya bisa selamat. Lari dan berlari.

Banyak film yang aku suka dan tentu banyak adegan berlarinya, seperti:

Laskar Pelangi

Wuihh, aku sangat suka film ini dan hampir setiap adegan pasti mereka berlari. Dari mereka aku belajar bahwa mimpi baru bisa direnggut jika berlari dan tahu mesti dimana untuk berhenti. Bagaimana mungkin ada sekolah Muhammadiyah bila Harun tidak berlari?

Sang Pemimpi

Aku suka film Sang Pemimpi, layaknya mengingat kenakalan semasa SMA dan penuh duka kecewa. Mereka berlari karena mesti mengejar ucapan gurunya, berlari mengejar Universitas Sorbonne di Prancis.


***


Kalian tahu? Hal tersulit adalah menaklukan diri sendiri. Boro-boro menaklukan, untuk menganalpun sulit. Jika berlari, Pasti merasakan ada yang menyatu dengan diri sendiri. Mengenal batasan, sampai mengetahui kemampuan demi bisa menaklukan. Hal yang paling menyenangkan dari berlari adalah saling beradu balap dengan bayangan sendiri. Di sana ada motivasi. Sesuatu yang mendorong agar terus berlari tanpa henti.

Berlari adalah olahraga paling murah. Tidak ada budget, namun menyehatkan.


***


Rabu sore di warung kopi.

Sebuah pesan singkat yang tidak akan pernah aku lupakan. Sebuah tawaran untuk mengisi di acara Seminar Kanker Serviks. Tawaran pertama sejak lahirnya sebuah komunitas baru stand-up comedy. Sejak saat itu terjadi keseriusan untuk melanjutkan. Tanpa pikir panjang, aku ingin melawan diriku sendiri. Dengan tantangan tentunya. Sejak kecil aku percaya akan satu hal: keseriusan mesti dibarengi dengan tantangan.

Namun apa? Tantangan seperti apa yang mesti aku lakukan?

Saat itu yang sedang ramai di kampus adalah 'Bike to Campus'. Dan aku tahu, itu tidak akan berjalan lama. Sudahku duga. Aku mulai berpikir, naik motor ke kampus … hampir setiap hari; naik angkutan umum … sudah juga; ke kampus dengan sepeda … pernah, walaupun boleh minjem. AHA!! Ke kampus jalan kaki? Belum. Aku pernah baca di salah satu surat kabar ada seorang kakek berjalan kaki dari Malang ke Jakarta demi menuntut keadilan. Aku juga bisa, dari rumah ke kampus demi melawan tantangan. Formatnya saja yang sama namun kontennya berbeda, dia menuntut keadilan dan aku melawan tantangan. Seperti stand-up comedy.


Selasa, 5 Juni 2012

Selasa pagi, pukul 05:05am

Sudah saatnya aku berlari, dari rumah menuju kampus …



Perpustakaan Teras Baca, 16 Juli  2013

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -