The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani July 07, 2013

Di dalam mimipi bertemu Hani.

Aku sedang menikmati sore
di bangku pelataran senja.
Matahari mulai pelit dengan cahayanya
namun indah, seperti
sedang melihat sebuah jambore.

Banyak orang di sekeliling,
walau kadang membuatku pusing
tapi, inilah keindahan senja
dengan segala keberagaman yang ada.

Anak kecil bermain sepak bola
di lapangan voli,
gerombolan pemuda menikmati
secangkir kopi,
dan aku memikirkannya.

Ia yang kerap membuatku canggung
bila bertemu langsung.
Ia yang kerap diam di kelas ini,
padahal ini kelas komunikasi.
Ia yang kerap angkuh bila
digoda dengan siapa saja.

Di situ, aku memperhatikanmu,
perlahan ada yang tumbuh walau
aku sendiri tidak tahu apa itu.

Selintas teringat awal kita jumpa.
Sepatu putih dengan lubang di depan,
pakaian yang merekat tapi, tidak ketat,
lalu di tangga kau berjalan begitu cepat.

Bukannya aku ingin membuntuti-mu,
karena pada waktu yang sama, aku
sedang ada keperluan di fakultas.
Kita bersama ke atas.

Sejak saat itu, kita sering bertemu.
Namun, aku terlihat seperti orang gagu.
Jangankan menyapa, melirik saja malu.

Di sana aku sadar, ada yang beda
di antara kita.
Entahlah namanya apa.

Aku tanyakan tentangmu
ke teman-temanku
tapi, tidak ada yang tahu.
Mana mungkin tidak ada yang tahu?

Ternyata benar, meminjam istilah
dari salah seorang anggota Geng Salip:
"Kau ini seperti intan permata
yang tertimbun batu kali. Di sini."

Cahayamu remang-remang,
langkahmu cepat hilang,
itu saja.
Kau adalah senja.

Di bangku pelataran senja
aku tercengang. Kau datang
dengan kendaraan dan
parkir sembarangan.
Lalu turun dengan menawan.

Berjalan ke arahku.
Duduk di sampingku.
Menikmati senja denganku.
Di pelantaran sebuah bangku.
Tapi tetap diam.
Itulah kau denganku.

Hani itu Harry Ramdhani.


Perpustakaan Teras Baca, 7 Juli 2013

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -