The Pop's

Archive for March 2011

perkembangan teknologi komunikasi

By : Harry Ramdhani
Berbicara tentang Perkembangan Teknologi Komunikasi, pasti kita akan bicara tentang sejarah dari Komunikasi itu sendiri. Sejarah dari komunikasi yaitu Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan.
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.
Jadi, apa bila melihat sejarah dari komunikasi itu sendiri, Perkembangan Teknologi Komunikasi adalah suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain dengan menggunakan perangkat-perangkat teknologi yang terus berkembang; seperti radio, televisi, internet ataupun yang lain nya.
Dampak positif dan negative dari Perkembangan Teknologi Komunikasi, remote working . . ??
Dampak negatif :
1. SECURITAS / KEAMANAN DATA
Bekerja dengan sistem remote working , komputer, internet dan email merupakan hal yang sangat biasa. Ada lagi hal yang biasa kita temukan seiring dengan kehebatan teknologi komunikasi dan informasi selain unsur-unsur di atas yaitu virus. Virus membuat data kita dan komputer kita terancam, virus dapat menghapus data dan merusak kerja sistem komputer kita lebih tepatnya merusak seluruh pekerjaan dan hidup kita. Dramatis memang namun sekarang virus semakin beragam dan canggih sehingga membuat kita tidak sadar bahwa dia adalah virus. Contohnya seperti tulisan berikut ini.
2. SECURITAS SYSTEM
Telah diketahui oleh semua pengguna dan pemilik computer, bahwa kehadiran securitas tools dalam perangkat computer mereka sangatlah penting. Securitas tools berfungsi sebagai satpam atau penjaga bagi data, program dan system computer kita. Banyak produk securitas tools yang ditawarkan, seperti Avira, Mc afee,Symantec,AVG dan lainnya.
Jadi securitas tools membantu kita untuk mengamankan data, program dan system yang ada dari hacker dan cracker,serta menolak virus yang mencoba masuk ke system computer. Namun ada kekurangan dari securitas tools ini,pengguna harus sering-sering membaharui program (up date) ini. Sehingga para pengguna menjadi sangat bergantung terhadap securitas tools ini. Dan lagi bukan tidak mungkin virus-virus, para hacker dan cracker sengaja melakukan hacking dan cyber crime lainnya. Hal ini mungkin dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk mereka.
Penjualan terhadap securitas computer product akan terus mengalami peningkatan. Hal ini mengingat pesatnya kemajuan teknologi dan semakin banyaknya masyarakat yang mulai menggunakan computer dan internet system khususnya di Indonesia.
Dan sebaiknya pemerintah Indonesia memerdayakan SDM yang ada untuk membuat program pengaman dan pelacak guna mengatasi Cyber crime untuk Indonesia. Karena daripada mereka menjadi hacker dan cracker, lebih baik mereka ikut memajukan sekaligus berbakti bagi nusa dan bangsa dengan keterampilan yang mereka punya.



Dampak positif :
I. Pekerjaan jadi lebih cepat dan mudah
Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi memudahkan kita dalam dunia kerja terutama pekerjaan di kantor yang mengharuskan kita berada di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan dengan patner kerja dan client kita. Namun janganlah lengah dengan semua kecanggihan yang membawa pada efektif dan efisien dalam bekerja ini karena hal ini juga lah yang dapat membawa dampak negatif bagi kita.




Sumber :
1) PCplusTABLOID KOMPUTER No.16/II/7
2) http://pertekkom.blogdetik.com/2008/05/01/remote-working-isnt-always-working/#more-265
3) http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
4) http://www.anneahira.com/buku-internet.htm
Tag : ,

Loyalitas Mahasiswa

By : Harry Ramdhani

Loyalitas seorang mahasiswa sangat tinggi terhadap kehidupan-kehidupan sosial yang sering terjadi dimana pun. Seperti yang telah kita tahu, mahasiswa adalah ”agent of change” yang memiliki pemikiran idealis untuk merubah segala menjadi lebih indah, lebih baik, lebih mempesona.

Rasanya apabila melihat kebelakang tentang ”apa saja yang dilakukan mahasiswa ketika itu selain kuliah . . ??” , banyak para mantan aktifis yang sering kita lihat dilayar kaca adalah orang.orang yang memulai semua yang dilakukan ketika masih duduk dibangku perkuliahan, mereka sering melakukan diskusi baik itu formal ataupun tidak, yang meeka pentingkan ketika itu adalah hasil dari diskusinya bukan proses terjadinya hasil diskusi yang harus secara tertata rapih dengaa an almamater yang kita belum tentu mereka anggap mereka itu adalah mahasiswa, datang ketempat perkuliahan dengan celana hitam rekat merekat ditambah baju ramones yang berlubang.

Bagaikan air didaun talas, semua terasa sudah menjadi indah dengan kedok.kedok kepalsuan yang mereka sebut tentang loyalitas. Damn of holiday yang tidak pernah usai. Mau sampai kapan ini akan terjadi kepada para mahasiswa yang hanya mempentingkan diri mereka masing-masing . . ?? pikiran seseorang ketika mereka ingin kuliah adalah gue bisa ngikutin perkulihan, ikut uts sama uas, nilai keluar, kalau ada yang engga srek yaa gue protes dengan bagaimana pun caranya sampai gue dapet apa yang gue mau, dan begiu seterusnya smapai gue harus bikin skrpsi, ngikutin prosedur buat nyelesein kelulusan, gue diwisuda, dapet ijazah, megang ijazah dengan nama baru yang ditambahin gelar dinama belakang gue, nyari pekerjaan sebagai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri, pilih-pilih pekerjaaan sesuai gelar karena udaa banyak duit keluar cuma buat nambahin nick dinama belakang gue biar balik modal, terus gue kawin *bukan deng, tapi nikah* *soalnya kawin sama nikah beda*, punya anak, nikmatin masa tua, sampai akhirnya gue balik lagi ketanah. *mungkin ada tambahan buat mahasiswa yang pacaran* *disitu kerjanya cuma berangkat kek ampus + pacaran + pulang*. Dimana yang namanya mahasiswa itu sebagai ”agent of change”, kayaknya engga ada dehh.

Sedih yaa mahasiswa terdahulu yang udaa membuat profesi baru mahasiswa, yaitu mahasiswa is agent of change, tapi dengan mudah seperti orang ngebuang sampah bungkus permen sembarangan mahasiswa sekarang menjadi , mahasiswa is agent for the feedback. Maksudnya itu mahasiswa yang kuliah cuma buat dapetin feedback setelah apa yang udaa mereka kasih ke tempat perkuliahan dengan harapan mendapat umpan balik yang setimpal atau lebih banyak kalau bisa buat kantong pribadi sendiri.

Mulai llah dari sekarang untuk lebih menghargai para terdahulu kita, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa pahlawan. Kalau mungkin kit seorang mahasiswa, kita bisamelihat para pendahulu kita seperti gie, atau aktif seperti munir, atau seorang purn. Polisi seperti hoegeng. Yang mereka lakukan adalah tidak hanya untuk kepentingan diri mereka sendiri, tapi untuk kepentingan bersama , untuk kemajuan bersama. Kalau seorang mahasiswa tidak seperti itu, mungkin contoh yang tepat adalah seperti seorang caleg.caleg saat pemilu yang rela mengeluarkan banyak uang agar bisa menang saat pemilihan dan apabila mereka menang, program kerja pertama adalah cara cepat untuk ngembaliin modal sendiri dulu baru mereka mengapdi pada rakyat, tapi itu juga kalau inget, misalnya dia engga inget.inget hanya ngejalanin satu program kerja itu doang dan kenikmatan bisa dapet uang dengan mudah, maka hancur llah negeri ini. Atau para caleg yang gagal, dia udaa keluar modal besar, kalau saat pemilihan, mampus llah dia. Sehigga banyak pemberitaan setelah pil.leg ada yang ”caleg daerah cikiber lompat dari gedung lantai 2 sampai meninggal dunia; caleg daerah kesosor jadi stres akibat kalah pemilu; caleg daerah ngulon bertelanjang dada mengitari 2 kampung akibat kalah tipis”. Sungguh menyedihkan, mengharukan dan memprihatinkan menerima kenyataan yang pahit.




-change the music-
keep the dancing
nb : yang bertuliskan tebal untuk jangan ditiru

tipikor

By : Harry Ramdhani
Berbicara tentang korupsi di negara ini memang tiada unjungnya, entah harus menyalahkan siapa, karena sikap korupsi di negara kita sudah menjadi tulang didalam tubuh kita dan bukan mendarah daging lagi . .
Kalau kita flashback pada saat jamannya orde baru, tindak korupsi mungkin merajalela kemana.mana layaknya pulusi udara di jantung Ibu Kota. Apa kah kita akan menyalahkan mereka . . ?? tentu saja tidak, karena mereka bisa korupsi seperti itu disebabkan oleh jabatan yang mereka punya. Dewasa ini, para petinggi dinegara kita yang tercinta sedang heboh.hebohnya ingin memberantas ini llah, itu llah, tapi hanya isapan jempol belaka.
Sebagai contoh, ketua badan tertinggi sepakbola Indonesia atau yang kita kenal dengan sebutan PSSI akan menyelenggarakan Kongres yang didalamnya akan memilih ketua pengurus yang baru. mungkin sudah banyak yang mengetahui tentang curiculume vitae (CV) ketua kita yang lama, yakni : sempat ditahan di penjara karena tindakan korupsi dan dia adalah seorang koruptor. Mungkin akan timbul pertanyaan, kenapa dia bisa korupsi sampai.sampai dia ditahan . . ?? karena dia memiliki jabatan atau kekuasaan yang lebih dibanding orang lain untuk melakukan suatu hal yang bersifat kearah tindakan korupsi. Memang, koruptor adalah seorang manusia, tapi apakah dia juga bisa di sebut seorang manusia . . ?? TIDAK, kenapa . . ?? mengambil sedikit kutipan dari seorang seniman ternama Sujiwa Tedjo bahwa ”koruptor adalah seorang pembunuh”. Dari kutipan tersebut dapat dipahami bahwa seorang koruptor memang tidak membunuh secara terang.terangan dengan menebakan pistol terhadap sang-korban, tapi koruptor membunuh dengan cara mengambil hak.hak dari rakyat kita hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok secara langsung, sehingga kita bisa lihat secara mata telanjang sekalipun banyak rakyat kita yang mati karena kelaparan, mati kerena tidak punya biaya untuk pergi ke dokter, mati karena kurangnya tingkat pendidikan yang sangat kurang, dll, dsb, dst . .
Akan lebih semerawut lagi negeri ini apabila kembali dipimpin oleh seorang koruptor. Pusing tidak berujung seperti bumi ini. Tapi jangan salah, tidak semua pendemo yang kita lihat dilayar kaca setiap hari adalah orang yang benar.benar peduli akan kepentingan khalayak banyak. Sekarang sudah ada mata pencarian baru yaitu tukang demo. Kalau kalian amati dan telusuri, dibalik aksi demo mereka terhadap apa yang meraka eluh.eluhkan, ternyata para pendemo itu adalah orang.orang bayaran dan kembali hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi ataupun kelompok. Melihat fenomena yang menakjubkan disebuah negara yang dari dulu hanya menjadi negara berkembang *bahkan dari gue sebelum menginjak bangku pendidikan*, sebenarnya apa yang terjadi . . ?? Apa karena kita terlalu lama dijajah oleh kompeni selama 350 tahun plus 3 tahun oleh para samurai negeri matahari sehingga ketika Ir. Soekarno mencetuskan Proklamasi pada 17 Agustus ’45 banyak orang merasa dirinya ingin merdeka sendiri dengan cara menjajah hak.hak dari orang lain yang sudah jelas saudara se-tanah air. Apa karena kita kurang bersyukur atas apa yang kita telah terima dari Sang-Khaliq . . ??
Aaaaaaa, hirupikuk masalah korupsi dinegara maritim yang sangat kaya ini tidak berujung. Berhentilah untuk mengeluh tentang apa yang terjadi pada saat ini, cukup kalian tau dan kalian rasakan betapa perihnya dipimpin oleh seorang yang masih ingin memanfaatkan kekuasaan hanya untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok. Mulai lakukan apa yang kalain bisa lakukan untuk negara ini lalu tunjukan pada dunia kalau kita ini mampu untuk bersaing dengan kalian yang berada jauh meninggalkan kami, karena perubahan memiliki 3 unsur bukan 2, yaitu menerima perubahan, menolak perubahan DAN mewujudkan perubahan . .
Kalau mendengar celotehan.celotehan para pedagang dipasar tradisional yaitu ”harusnya sila pertama di Pancasila itu KEUANGAN yang Maha Esa, karena dengan uang mereka bisa merasa melakukan yang mereka suka tanpa harus melihat kanan.kirinya lagi”.








Yang lain boleh saja naik
Tapi, KORUPSI harus turun

pas photo

By : Harry Ramdhani

           Hari demi hari telah berlalu mengiringi berjalannya hubungan gue dengan Nidia. Tidak satupun ada yang berubah dari kehidupan gue, gue tetep berangkat kesekolah melewati rumah Nidia, tapi tak kunjung juga gue bisa ketemu sang primadona penakluk hati-ku itu. Sudah satu minggu berlalu, dan kembali gue rasakan kehampaan. Apa mungkin dia masih malu yaa punya pacar seperti gue ini . . ?? aah, itu cuma perasaan gue aja kali. Tapi emang ada benernya juga, gue ngeliat orang.orang yang lagi pada pacaran tuuh pada jalan bareng, yaa minimal ngobrol dipinggir jalan gitu sampe mulut keluar busa sabun buat nyuci baju yang busanya banyak banget itu. Kalau misalnya jalan bareng sama gue juga mau diumpanin apa yaa si pacar, se-hari gue cuma dikasih duit jajan goceng nah buat ongkos udaa abis dua ribu, sisanya tiga ribu. Jajan apa tiga ribu yaa . . ?? ada bagusnya juga gue engga ketemu.
            Hingga pada suatu hari-pun teringat akan sebuah photo yang Nidia kasih ke si gomah*1 waktu Nidia mau pentas nari 17’an.  Mungkin saat itu udah 6-7 tahun yang lalu, tapi dengan pendirian yang kuat akan sebuah itu photo, akhirnya gue cari itu hampir.hampir kayak nyari jarum ditumpukan jerami.  Dan seperti biasa, selalu diakhiri dengan happy ending, gue temukan selembar photo yang di belakangnya tuuh tertulis begini . .
Buat bu Amin
Di
Bojonggede
Dari Nidia
Di
Bojonggede
            Senangnya hatiku sampai turun panas demamku, kini aku bisa bermain dengan riang meliihat photo itu telah kembali ditemukan.  Walaupun itu photo ditujukan ke si-gomah, gapapa llah, yang penting bisa terus.terus.dan terus gue liat.  Karena di photo itu ada sedikit tampang gue nongol sebagai pemain figuran model si-obyek, culun juga sih waktu itu, soalnya masih pake rambut ala batok kelapa yang dipaksain dibelah tengah.
            Sepinya hidup ini mirip gurun pasir yang gersang tanpa ada satupun pohon yang bikin sejuk bila dilihat. Beberapa hari lagi Nidia mau ada Ebtanas (kalau jaman sekarang mungkin UAN). Nidia itu anak yang pinter kalau dikelas, dapet peringkat 3 teratas terus. makanya suka banyak pria hidung pesek yang deketin dia mulu, mungkin Nidia lagi sibuk.sibuknya belajar yaa. Dihari terakhir Ebtanas, gue dateng ke sd-nya Nidia. Engga jelas mau ngapain kesana, dan ternyata udaa pada pulang. Keluar llah niat iseng gue untuk ngambil photonya Nidia yang ditepel dikaca, karena biasanyakan kalau lagi ujian  gitu kan suka ada photo yang ditempel dikaca buat tau dimana tempat duduk ujiannya. Sial.sial.sial dan selalu sial, pintunya dikunci, aaaaa , emang gue ini engga bakat banget sih buat jadi pencuri kelas teri gini yang cuma mau nyobekin itu Photo dikaca buat gue taro didompet gue yang selalu kosong itu.
            Pulang llah gue dengan sejuta harapan kosong yang sangat meng-gundah.gulana itu. Seperti biasa, gue duduk terdiam, melamun, memikirkan yang engga jelas arahnya. Tapi tak diduga dan tak dinyana, ada anak kecil lari kenceng banget dari sebelah kiri gue, ketika itu gue pake baju pramuka*namanya anak smp kalau lagi hari saptu yaa seragamnya pasti pramuka*, terus anak itu tiba.tiba masukin sesuatu kekantong gue yang kosong itu dan langsung ngibrit entah kemana. Pas gue liat isi kantong gue, yang gue harapkan adalah permen yang banyak dan gue akan kenyang makanin itu permen, tenyata ehh ternyata cuma sebuah  keras photo.copy’an kecil yang dibejek.bejek. Makin lengkap llah semua penderitaan gue hari ini, bukan permen, bukan coklat yang bisa nge’buat se-isi perut gue ini terpenuhi. Akhirnya gue buang aja itu kertas yang engga ada gunanya. Diperjalan pulang menuju rumah, gue terus.terusan mikirin itu kertas kecil yang menurut gue sangat amat engga penting. Udaa sampe didepan pager, rasanya berat hati untuk meninggalkan itu kertas kumel yang engga karuan bentuknya. Dengan pendirian yang kuat layaknya seorang penjelajah yang ingin mengarungi seluruh belahan dunia ini, gue kembali untuk nemuin itu kertas. Disempilan antara bungkus permen sugus dan ciki chitos terlihat sesosok kertas kumel itu dan gue ambil dengan penuh rasa ragu dihati. Ternyata kertas kumel yang engga karuan bentuknya itu adalah sebuah pas photonya Nidia yang ditempel buat peserta ujian yang adanya didalem kelas.
            Senang bukan kepayang, serasa abis menangin judi yang hadihnya itu milyaran rupiah. Gue ketawa.ketiwi engga jelas selama perjalan pulang, tanpa basa.basi harus diapakan ini kertas dan langsung saja berada di paling depan dopet gue yang selalu kosong.

sapi

By : Harry Ramdhani
Seorang lelaki muda pergi ke dokter dan mengatakan bahwa ia ingin kawin, tapi ia sangat khawatir dengan ukuran alat vitalnya yang begitu kecil . .
Dokter menyarankan agar dia pergi berlibur ke sebuah peternakan, dan beberapa kali dalam sehari mencelupkan alat vitalnya ke dalam susu serta membiarkannya dijilat sapi . .
Demikianlah, beberapa bulan kemudian secara kebetulan lelaki itu bertemu kembali dengan dokternya . . "Bagaimana dengan perkawinan anda itu?" tanya dokter.
"Oh, dokter, saya tidak kawin. Tapi sapi itu saya beli."

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -