The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani July 10, 2013


Selintas kata OBSET memang tidak asing. Ya, bagi mereka yang tahu, Obrolan Langsat, OBSAT. Sebuah obrolan sederhana di salah satu rumah di Jl. Langsat. Kalau tidak salah seperti itu. Ada kok di YouTube kegiatan mereka.

Jika kalian tahu OBSAT, di sana adalah mereka para orang-orang yang mengubah Indonesia dengan cara masing-masing. Secara pribadi, saya mengagumi itu. Mereka hebat. Tapi, apalah sebuah perubahan jika tanpa tindakan? Perubahan berawal dari sebuah obrolan, obrolan yang membawa orang untuk bergerak. Ini disebabkan oleh tayangan talk show di layar kaca. Di sana banyak para ahli diberagam bidang membicarakan Indonesia tapi, sama sekali tidak berbuat apa-apa. Berbeda dengan OBSAT, di sana mereka melakukan perubahan itu dahulu baru mengajak orang-orang untuk ikut mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik. Lewat sebuah obrolan singkat dan padat.

Lalu, apa itu OBSET?
OBSET kependekan dari OBROLAN SEtSAT. Terbaca sesat. Namun, mesti dicermati lagi makna sesat. Saya ingat guru PKN saat masih kelas satu SMP. Isu yang sedang naik kala itu adalah Kasus Lia Eden, semakin hari semakin marak pemberitaan tentang dia. Ketika di kelas, guru saya berkata, "Sebenarnya, kita telah dilindungi Undang Undang dalam memiliki keyakinan berdasarkan apa yang diyakini. Apapun yang kita lakukan asal tidak mengajak orang, maka bukan disebut sesat. Tapi, lain hal jika sudah mengajak orang untuk sama seperti kita, maka ada kemungkinan sesat di sana. Mau kita sholat sampai kepala bocor saat sujud, silahkan, asal tidak mengajak. Mau kita sholat sambil memakai make-up, silahkan, asalkan tidak mengajak. Biarkan oranglain sendiri yang mengikuti, bukan kita yang mengajaknya."

Sesat itu soal baik-buruk bukan soal benar-belum benar (tidak ada yang salah di dunia ini). Baik-buruk bersifat umum, berbeda dengan benar-belum benar itu individual. Dalam OBSET, kita tidak mengajak dan bagi yang tidak bisa, yasudah.

OBSET bermula dari obrolan ngalor-ngidul di bangku pelataran senja, di dekat sekretarian Fisikom, kampusku. Misal, kita membicarakan 'gelas', gelas tersebut adalah tema dan topiknya beragam, tetap, saya yang mengatur jalannya obrolan. Ada yang menganggap gelas sebagai gayung dll, dsb, dst.

Setelah ini sudah sering dilakukan, kemudian saya mengangkatnya ke Linimasa Twitter. Mulailah banyak yang tidak suka. Saya sendiri berasumsi bahwa kita sudah terbiasa dengan hal-hal yang dari dulu tertanam diotak, sehingga ada yang sedikit beda, mereka tidak bisa terima. Contohnya: saya pernah mengenakan kumpul berbentuk sempak, bagi saya, kain yang disekitarnya ada karet dan digunakan di kepala adalah kupluk. Apapun bentuknya. Dasar bodoh.

Setelah sekian lama di Twitter, akhirnya segala macem ac count sosial media yang saya punya semua di hacked. FB, Twitter, juga Blog. Dan, yang bisa kembali hanyalah Blog dan Pesbuk. Kini, saya sudah jarang melakukan #OBSET di twitter. Lebih baik diam. Ini OBSET terakhirku di Linimasa Twitter: Belajar Ekonomi dengan Narasumber, Fresh Graduate Mahasiswa Ekonomi, Nurlaeli. BTW, dia meraih cum laude.

Jadi, ilmu Ekonomi itu lahir karena kebutuhan masyarakat tinggi tapi, SDM-nya rendah. #OBSET

Awalnya nanya soal BBM tapi, jawabannya gak asyik, "gue percaya, pemerintah itu orang2nya pada pinter. wajar." #OBSET

Akhirnya gue nanya2 soal penetapan harga pokok suatu 'objek'. dan, itu bukan perkara mudah. suer!! #OBSET

untuk metapkan harga mesti diliat dari beragam sudut pandang. dari internal sampe eksternal. buanyak. #OBSET

tapi, beda lagi soal penentuan harga dibidang jasa. oia, ekonomi itu dibagi tiga: Jasa, Dagang, dan Manufaktur. #OBSET

Bidang Jasa itu tanpa memerlukan modal awal tapi, mesti memperhitungkan kepuasan konsumen. #OBSET

Bidang Dagang itu yaa, kayak yg kalian tau. tapi, biasanya gak pake produksi dari awal. #OBSET

Bidang Manufaktur itu dari modal awal produksi sampe penjualan dikelola perusahaan. #OBSET

Nah, sekarang bahas yg Bidang Jasa aja, yah. setuju? #OBSET

lihat, Bidang Jasa adanya dipaling bawah. tapi, di sini idealisme diuji. jasa itu soal bayaran bukan gaji. #OBSET

Kalau tidak salah, Bidang Jasa belum termasuk UMR. berapa-pun, itulah adanya. #OBSET

kayak yg tadi udah dibahas. Jasa adalah soal pelayanan dan hasil akhirnya adalah kepuasan. paham? #OBSET

konsep dari jasa adalah kepuasan. Jadi yg mesti dibangun sejak awal adalah loyalitas kepada konsumen. #OBSET

konsepnya gini, jika konsumen sudah puas maka HARGA MATI untuk bisa mengendalikannya. #OBSET

caranya ada beragam tapi, pasti diawali promosi. apapun bentuknya, promosi pilihannya. #OBSET

Promosi bisa dilakuin dari membanting harga. artinya, memasang harga terendah dari yg ada. awalnya rugi tapi, kedepan untung. #OBSET

Atau, bisa juga dari membandingkan harga2 yg sudah ada dijenis yg sama. antara A-B-dengan C. #OBSET

Jika masih belum ketemu, percayakan pada kualitas sendiri. ngaca. #OBSET

Jadi, siapaun orang ingin memilih bidang Jasa sebagai usaha. perlu digaris bawahi soal kepuasan konsumen. layani. #OBSET



Perpustakaan TerasBaca, 10 Juli 2013

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -