The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani September 08, 2013

Untuk kesekian kalinya manusia dipertemukan dengan cinta. Dan, dengan jumlah yang sama juga manusia dibuat sakit olehnya. Sakitnya jatuh karena cinta.

Terlalu manis kau buat pendekatan dan terlalu pahit kau akhiri perpisahan. Seperti menendang keras bola, tapi malah memantul balik ke muka. Hentikan. Hentikan dan tidak perlu diteruskan.

***

 

Ah, Pemilu, sudah banyak rakyat yang tertipu. Kalau bukan, pasti sudah tidak ada lagi orang yang mengemis gunakan sapu. Tapi aku tidak ingin diam dengan tidak ikut memilih. Aku ingin gunakan hak suaraku. Walau (nanti) masih ada orang yang mengatur kemenanganmu.

Kecintaanku terhadap negeriku tidak bisa dihalang-halangi olehmu. Apapun jabatanmu; seberapa pun jumlah korupsimu; sama sekali bukan urusanku. Urusanku adalah merawat negeri ini dari hari ke hari.

Perubahan bukan di tanganmu, tapi ditanganku dengan segala upayaku. Kesejahteraan bukan dipundakmu, tapi di pundakku ketika aku sadar bahwa banyak yang menderita olehmu. Keadilan bukan di meja kuasamu, tapi di atas tanah tempatku berpijak; di atas tanah semua orang yang berdiri tegak.

Mungkin kau punya segalanya nanti ketika menjabat. Tapi tidak bisa kau dapatkan empati dari pergolakan rakyat. Rakyat yang terus berdikari tanpa kenal henti, tanpa kenal waktu untuk berdiskusi memajukan negeri ini.

Kau bisa lucuti semua harga diri negeri tanpa perlu tahu akan seperi apa masa depan nanti. Aku takut jika terus berdiam diri. Aku takut rakyat lupa ini sudah pagi karena lapar tapi tak kunjung bertemu nasi. Aku takut jika benar semua terjadi.


Perpustakaan Teras Baca, dengan hadiah-hadiah kecil yang menumpuk.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -