The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani September 12, 2013



#PrayForGKIYasmin

Hidup berdampingan dengan kaum mayoritas, membuat ibadah saja tak kunjung tuntas. Katanya sebatas menghargai kaum mayoritas, tapi dengan melarang kaum minoritas untuk beribadah, nampaknya kurang pantas.

Bayangkan saja, keberagaman sering dijadikan 'alat jual' di negeri ini. Bahkan, tergenggam kuat di kaki Sang Garuda. Mestinya berbeda antara satu dengan yang lain itu wajar saja; mungkin lebih istimewa tepatnya.

Unity in diversity itu istilah yang sering diucap oleh pemimpin di sini, artinya: "Sebagai bangsa yang majemuk, kita memiliki keragaman suku, bahasa, budaya, dan kearifan." Tapi lagi-lagi hanya sepintas didengar di pidato-pidato kenegaraan. Itu pun kurang jelas.

Surat permohonan tengah dilayangkan, diskusi-diskusi ringan telah dilaksanakan, namun masih saja tidak ada kesepakatan.

Lihat saja, warga dunia sudah melirik akan intrik yang menjelumit. Satu orang pernah diutus untuk datang, melihat dan mencoba memberikan solusi akan kerumitan tentang permasalahan tempat peribadatan. Hasilnya tetap saja mengambang. Kurang sogokan, bukan?

Walau pun Presiden sudah bicara panjang-lebar, tetap saja, Ia hanya warga biasa di tempat tinggalnya dan tunduk oleh Ketua RT setempat. Dan soal perizinan, Ketua RT yang berkehendak.



Selintas di depan Kantor Balai Kota Bogor; tenang, seakan tidak terjadi permasalahan yang belum diselesaikan.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -