The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani December 15, 2010

Istilah kepemudaan mungkin untuk akhir-akhir ini akan sering kita dengar, karena bulan ini sangat identik dengan bulannya para pemuda di Indonesia. Dimana pada 82 tahun silam para pemuda dan pemudi  Indonesia atau lebih dikenal dengan "Kongres Pemuda II", dibacakan pada 28 oktober 1928. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai "Hari Sumpah Pemuda". Rumusan sumpah pemuda di tulis oleh Muhammad Yamin pada sebuah kertas ketika, Mr.Sunario sebagai utusan kepanduan tengah  berpidato pada sesi akhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan di jelaskan selebar-lebarnya oleh Yamin.
Salah satu mahasiswa Universitas Djuanda Bogor dari Fisikom mengungkapkan bahwa para pemuda saat ini sangat sadikit mempunyai rasa ingin tahu, sehingga keempat point disetiap PR (peralatan rohani) tidak dapat di aplikasikan dengan semaksimal mungkin, yaitu akal, budi, hati nurani dan naluri. Apalagi mahasiswa itu aadalah pemuda yang berintelektual.
Mengatasi Dilema Pemuda
Situasi dilematis dalam agenda ini tidak hanya terjadi dikalangan mahasiswa, ketua karang taruna disalah satu daerah bambu kuning sedikit memberikan penjelasan tentang dilema pemuda (the youth dilema). Ini sebagai fenomena pemuda saat ini hanya sebagai kaum urbanstyle, kenapa bisa begitu . . ?? karena para pemuda yang kita lihat kebanyakan khalayak hanya mengedepankan "style". Ini memeng tidak kita bisa salahkan apabila mereka seperti itu, tetapi sama sekali berbeda 180 derajat dengan apa yang diungkapkan oleh Abrahan Lincoln "bahwa sifat pemuda itu ada dua yaitu menuntut perubahan dan mewujudkan perubahan". Kita tidak bisa seperti ini terus, ungkap lulusan IPB jurusan PPIC.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -