The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani January 27, 2014



kekasih, hujan biaskan sedih-sedih
pada luka yang makin hari kian perih
dirasa, hujan terus turun seharian,
kini aku lupa kalau rindu sedang bergelantungan.

Seperti menggali minyak di perut bumi,
merindukanmu penuh resiko
dan ketidakpastian yang tinggi.

Di sepanjang jalan pulang, lalu lintas tersendat
luapan air yang menggenang. Rinduku
tak bergerak. Stak!
ingatanku tersesat.

Hujannya hujan, kekasih,
aku inginkan sebuah pelukan
yang mampu tiduri kenangan
dan hangati masa silam

"Duduklah yang manis, tunggu
akan tiba saatnya rindu ini bertemu
dan menceritakan semua tentang masa lalu
yang belum sempat terselesaikan," katamu

tak hanya duduk, kekasih, rinduku pun bertasbih
karena luka pada hati yang tengah sedih.
Airmata, seperti yang kita tahu, kerap hadir
di doa-doa malam
orang yang tersesat dan meminta arahan-NYA kembali pulang.

kau dan rindu, seperti wayang dan dalang,
tak bisa terpisahkan
; keduanya saling memainkan peran,
menjadi suatu pertunjukan yang menyedihkan.




Kedai Alania, 24 Januari 2014
gambar: dari sini

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -