- Back to Home »
- Prosa »
- Dirimu, Secangkir Kopi dari Hujan
Posted by : Harry Ramdhani
March 15, 2014
/1/
Aku.
Kopi hitam.
Seketika rindu.
Seperti sedang hujan.
Bayang-bayangmu.
Kenangan.
Cerita indah masa silam.
/2/
Itu inti ceritaku, kekasihku,
mana kala hujan dan kopi berdekatan
lalu, bayang-bayangmu
menghapiri; mengembalikan ingatan.
Kopi hitam
dengan aroma dan warnanya yang pekat
diam-diam membunuhku
; diam-diam dengan perlahan.
Barangkali rindu tak merasakan
; bagaimana pedih dan lirihnya
kesendirian dengan setumpuk kehilangan.
Ingatan sepia.
Hujan
malam itu,
di rimba malam yang penuh kemunafikkan,
kau, mengubur semua rindu dan kenangan.
Siluet di balik pintu terbentuk jelas
bayangmu yang ingin bergegas
pergi. Dengan sepeda keemasan,
menyusur beningnya langit dan awan yang cekikikan.
Katamu, "kenanglah aku seperti hawa dingin
yang merembes dari dinding
yang lekat untuk bawamu tertidur pulas
dalam harap cemas.
Kekasihku, seduh aku ikut bersama cerita-cerita
kita di secangkir kopi.
Dan, sebagaimana hujan mengajarkan,
kopi juga bayangmu
hanya sebatas ilusi.
Kamar #Peang, 15 Maret 2014
gambar: dari sini