The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani November 18, 2013

 

Sedih memimpikan Indonesia bisa tampil (lagi) digelaran Piala Dunia. Entah kapan, tapi saya percaya suatu saat nanti semua itu akan terjadi.

SAAT semua negara yang sudah memastikan diri masuk final Piala Dunia, mereka akan disibukkan beberapa pertandingan persahabatan. Pertandingan yang mungkin lebih tepat sebagai pertandingan amal. Tidak ada penampilan terbaik yang bisa disaksikan, tidak ada saling serang antar kedua kesebelasan. Semua hanya hiburan.

Terlebih dulu sudah beberapa negara yang melakukan pemanasan seperti Inggris melawan Chile, Italia melawan Jerman, dan kini giliran negara penjajah Indonesia yang melakukan pemanasan: Jepang melawan Belanda.

Seperti yang sudah saya tulis di atas, lebih mirip pertandingan amal. Hanya ada aksi individulistis yang disajikan dalam pertandingan Jepang melawan Belanda semalam.

Jepang Menyerang, Belanda Bertahan 

Setelah unggul dua gol atas Jepang lewat aksi Van Der Vart dan Arjen Robben di babak pertama. Namun, dipenghujung babak pertama, Jepang berhasil memperkecil keadaan lewat Osaka.

Babak kedua milik Jepang. Keluarnya De Jong adalah awal keran pertahanan Belanda bolong. Dimenit-menit pertama babak kedua, Trisula Jepang: Honda, Kagawa, dan Endo bermain apik. Lewat sisi kiri pertahanan Belanda, bola-bola pendek dialirkan dan akhirnya Keisuke Honda dapat membuahkan gol. Skor imbang 2-2.

Sepanjang pertandingan Jepang dengan lapang memainkan bola pendek dari kaki ke kaki. Tidak ada tekanan yang dilakukan oleh pertahanan Belanda di babak kedua. Kagawa tercatat beberapa kali bisa mengalirkan bola dengan mudah ke dalam pertahanan yang dipimpin Vlaar, namun sayang banyak tendangan ke gawang yang melebar.

Masuknya Jonathan De Guzman sama sekali tidak merubah gaya permainan Belanda.

Berbeda dengan tugasnya di Swansea City: menerima bola dari lapangan tengah dan mengalirinya langsung ke depan.

Kehilangan Bayangan 

Ternyata benar, kedua bintang dari masing-masing tim menunjukkan sinarnya. Robben, mampu menceploskan satu gol ke gawang Jepang dan Kagawa dengan baik mengatur serangan sesuka hatinya.

Tapi dari kedua bintang tersebut terlihat seperti kehilangan bayangan. Ada yang kurang dari permainannya malam tadi. Seakan butuh tandem yang terlanjur cocok karena telah dibangun dari masing-masing tim, Bayern Munchen dan Manchester United. Robben mencari Ribery dan Kagawa mencari Rooney.

Kedua bintang tidak bermain maksimal. Robben yang berkali-kali mesti turun ke jantung pertahanan membendung serangan-serangan yang di komando-i oleh Kagawa dari Jepang. Kagawa pun demikian, gerakannya terkadang melebar dari kiri atau kanan untuk mebuat ruang-ruang yang bisa dimasuki para pemain Jepang.

Skor imbang mungkin pantas untuk pertandingan yang lebih mirip pertandingan amal. Saya sendiri tidak tahu, karena dimenit 86, remote tive dikendalikan adik saya dan diganti untuk menonton Bima Satria Garuda.

Saya hanya bisa menyaksikan bekas penjajah kita saling serang, tapi pemenangnya tetap Indonesia, karena adik saya bisa menyelesaikan Film Bima Satria Garuda. Menyaksikan kekuatan-keuatan Bima yang tidak terkalahkan. Mungkin timnas Indonesia mesti banyak menonton sama seperti yang adik saya tonton.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -