The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani February 13, 2012

Pray For Tyo (Part II)
Sepak bola adalah keahliannya, menghibur adalah hidupnya
Tyo memang sedikit meiliki sifat yang gampang ngambek kalau di ceng’in. tapi tidak butuh waktu lama untuknya supaya bisa kemabali membaur dengan para sahabatnya kembali. Bagi Tyo, sahabat adalah segalanya.



Tiada hari tanpa ngecengin Tyo, karena sifatnya tersebutlah yang membuat dia menjadi sasaran/obyek bacandaan. Adit, si kembar Ekky dan Dwi, Irpan, Dwi Tatung dan Eko adalah sahabatnya. Tidak banyak untuk gue bisa mengetahui apa saja yang mereka lakukan dalam menjalankan persahabatan itu. Tapi, gue tahu, kalau Tyo merupakan orang yang sangat bersahabat dengan siapapun.

Hal rutin untuk mereka bergerombol ngomongin cewek adalah di rumah Eko. Hanya itu yang gue tahu. Sampai malam mereka membicarakan hal itu saja. Rumah Eko adalah warung, tapi warung yang berbeda dari warung lainnya. Sungguh tidak nampak seperti warung yang pada umumnya, dimana display dagangan ditaro diluar agar orang lain tau bahwa ini adalah warung, tetapi dagangannya disimpan didalam, di ruang kecil. Jadi, hanya orang2 pribumi saja yang menyadari kalau rumah itu adalah warung.

Ketika gue lagi belanja, sempat mendenganr pembicaraan mereka, lagi2 wanita adalah obyek yang tidak pernah habis diperbincangkan. Menurut temanya, Tyo memang type pria yang gampang suka terhadap wanita. Dikit2 suka, dikit2 demen, dikit2 nembak, banyak2 ditolak (becanda :)).

Berbicara persahabatan, tidak lengkap dengan kisah cinta . .

Kayak yang tadi sepat ditulis, kegiatan mereka adalah ngomongin ceweeeeeeeeeek mulu. Gue ada sedikit kisah percintaan Tyo dengan seorang wanita yang lumayan gue kenal.

Dulu, gue punya kegiatan kampus dimana Sekolah2 di Bogor adalah target utamanya dan SMUN 8 Bogor salah satunya. Kegiatan seni teater yang kami jual kepada para pelajar dalam acara tersebut telah membuat gue kenal salah satu wanita pengurus teater di SMU 8. Arin, dialah wanita tersebut. gue sering contact2an dengan dia untuk mengurus acara tersebut disekolahnya dan ternyata acara itu gagal. Hikmahnya adalah, paling engga gue jadi punya temen baru disana.

Kami dekat, hingga pada suatu hari Arin cerita bahwa dulu ada salah satu temanya ketika MOS ada yang demen sama dia. Lebai memang, mungkin dianya aja yang merasa sampai ke-ge’eran gitu. Kalian tau siapa pria itu ? Tyo. Gue kaget, ternyata orangnya gue kenal. Maka gue introgasi Arin lebih dalam tentang kasus ini.

Jadi, ketika MOS, Arin duduk bersebelahan dengan Tyo. Selama MOS, Tyo mengeluarkan jurus2 mustajap yang dia punya. Mungkin hasil dari sering Sharing dengan komplotannya setiap malam di warung. Tyo berkata seperti ini”yaampun, mimpi apa gue semalem bisa duduk disamping bidadari gini”. Gue pikir, ini adalah type cowok pemberani. Kalau diibaratkan dalam pertandingan catur, 3 langkah menuju Skak.

Disisi lain, Arin memang type cewek yang galak. Salah sedikit, langsung disembur. Bukan Tyo kalau digituin langsung angkat bendera putih. Jurus2 mujarap masih banyak dikantongin olehnya. Tapi apa boleh buat, Tyo kalah dalam pertandingan itu.

Intinya adalah Tyo memang pria yang tidak suka basa-basi terhadap apa yang dia ingin dapatkan. Apapun hasilnya, tetap harus dilakukan tanpa pikir panjang

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -