The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani October 28, 2012


Aku berdiri dalam gelap. Tersungkur dalam
keheningan malam. Berlarian dalam pikiran.
Terkapar oleh angin liar.

Aku melihat tiga  bintang berdekatan.
Bentuknya mirip anak panah yang sedang
meluncur bak deburan ombak . Meluncur,
memecahkan malam, meleburkan dingin
keterpaksaan perasaan.

Aku masih kesepian . Sepi ini menerkam
sampai dalam . Sakitnya mencuat  dari  raut
muka yang sudah pucat . Lukanya tak berbekas
bagai tapak kaki di pantai lepas . Terbawa
ombak tanpa mempedulikan akan kemana
bertepi kelak .

Daun kering,
batu kerikil,
bungkus rokok,
sampai bunga mawar berduri enggan
menemaniku dalam kesunyian.

Peribahasa lama, ‘Menikam telah menjadi
sekam’, sesuatu yang tidak berharga lagi. Jika
dijaga akan tetap bernilai, tapi jika dibuka
sudah tak bernilai.




Sepi membuatku kelap. Sunyi membuatku
ingin bernyanyi . Angin malam bersiul ketika
bertebaran dengan daun didahan.
Langkahku bertinjak di atas aspal .
menembus malam hingga gerbang
kesunyian .

Tiga jam lagi tugasku selesai. Cahaya lampu
jalan masih setia menemaniku.

Embun diatas rumput   sudah mulai
Bermunculan . Ayam-pun sudah siap
Membangunkan . Matahari perlahan
memperlihatkan fajarnya .  Tidak seperti putri
malu yang menguncup ketika dikecup .

Satu per-satu lampu tengah didalam rumah
Menyala . Tapi tidak menyadari, masih ada
orang kesepian diluar . Bunyi mesin air
terdengar bagai air terjun . Masih juga tidak
menyadari, ada orang sedang bermain dalam
kesunyian .

Aku seorang penjaga malam. Kesepian
dalam kesunyian

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -