The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani March 16, 2011

Berbicara tentang korupsi di negara ini memang tiada unjungnya, entah harus menyalahkan siapa, karena sikap korupsi di negara kita sudah menjadi tulang didalam tubuh kita dan bukan mendarah daging lagi . .
Kalau kita flashback pada saat jamannya orde baru, tindak korupsi mungkin merajalela kemana.mana layaknya pulusi udara di jantung Ibu Kota. Apa kah kita akan menyalahkan mereka . . ?? tentu saja tidak, karena mereka bisa korupsi seperti itu disebabkan oleh jabatan yang mereka punya. Dewasa ini, para petinggi dinegara kita yang tercinta sedang heboh.hebohnya ingin memberantas ini llah, itu llah, tapi hanya isapan jempol belaka.
Sebagai contoh, ketua badan tertinggi sepakbola Indonesia atau yang kita kenal dengan sebutan PSSI akan menyelenggarakan Kongres yang didalamnya akan memilih ketua pengurus yang baru. mungkin sudah banyak yang mengetahui tentang curiculume vitae (CV) ketua kita yang lama, yakni : sempat ditahan di penjara karena tindakan korupsi dan dia adalah seorang koruptor. Mungkin akan timbul pertanyaan, kenapa dia bisa korupsi sampai.sampai dia ditahan . . ?? karena dia memiliki jabatan atau kekuasaan yang lebih dibanding orang lain untuk melakukan suatu hal yang bersifat kearah tindakan korupsi. Memang, koruptor adalah seorang manusia, tapi apakah dia juga bisa di sebut seorang manusia . . ?? TIDAK, kenapa . . ?? mengambil sedikit kutipan dari seorang seniman ternama Sujiwa Tedjo bahwa ”koruptor adalah seorang pembunuh”. Dari kutipan tersebut dapat dipahami bahwa seorang koruptor memang tidak membunuh secara terang.terangan dengan menebakan pistol terhadap sang-korban, tapi koruptor membunuh dengan cara mengambil hak.hak dari rakyat kita hanya untuk kepentingan pribadi atau kelompok secara langsung, sehingga kita bisa lihat secara mata telanjang sekalipun banyak rakyat kita yang mati karena kelaparan, mati kerena tidak punya biaya untuk pergi ke dokter, mati karena kurangnya tingkat pendidikan yang sangat kurang, dll, dsb, dst . .
Akan lebih semerawut lagi negeri ini apabila kembali dipimpin oleh seorang koruptor. Pusing tidak berujung seperti bumi ini. Tapi jangan salah, tidak semua pendemo yang kita lihat dilayar kaca setiap hari adalah orang yang benar.benar peduli akan kepentingan khalayak banyak. Sekarang sudah ada mata pencarian baru yaitu tukang demo. Kalau kalian amati dan telusuri, dibalik aksi demo mereka terhadap apa yang meraka eluh.eluhkan, ternyata para pendemo itu adalah orang.orang bayaran dan kembali hanya untuk memenuhi kepentingan pribadi ataupun kelompok. Melihat fenomena yang menakjubkan disebuah negara yang dari dulu hanya menjadi negara berkembang *bahkan dari gue sebelum menginjak bangku pendidikan*, sebenarnya apa yang terjadi . . ?? Apa karena kita terlalu lama dijajah oleh kompeni selama 350 tahun plus 3 tahun oleh para samurai negeri matahari sehingga ketika Ir. Soekarno mencetuskan Proklamasi pada 17 Agustus ’45 banyak orang merasa dirinya ingin merdeka sendiri dengan cara menjajah hak.hak dari orang lain yang sudah jelas saudara se-tanah air. Apa karena kita kurang bersyukur atas apa yang kita telah terima dari Sang-Khaliq . . ??
Aaaaaaa, hirupikuk masalah korupsi dinegara maritim yang sangat kaya ini tidak berujung. Berhentilah untuk mengeluh tentang apa yang terjadi pada saat ini, cukup kalian tau dan kalian rasakan betapa perihnya dipimpin oleh seorang yang masih ingin memanfaatkan kekuasaan hanya untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok. Mulai lakukan apa yang kalain bisa lakukan untuk negara ini lalu tunjukan pada dunia kalau kita ini mampu untuk bersaing dengan kalian yang berada jauh meninggalkan kami, karena perubahan memiliki 3 unsur bukan 2, yaitu menerima perubahan, menolak perubahan DAN mewujudkan perubahan . .
Kalau mendengar celotehan.celotehan para pedagang dipasar tradisional yaitu ”harusnya sila pertama di Pancasila itu KEUANGAN yang Maha Esa, karena dengan uang mereka bisa merasa melakukan yang mereka suka tanpa harus melihat kanan.kirinya lagi”.








Yang lain boleh saja naik
Tapi, KORUPSI harus turun

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -