The Pop's

Posted by : Harry Ramdhani July 24, 2012

Tulisan ini bukan untuk menjelaskan bagaimana atau seperti apa ia. Tulishanya berdasarkan sedikit pengetahuan yang aku tau. Mungkin bisa saja seperti sebuah Delusi. Aku sadar, sebuah Delusi dapat menyebabkan suatu kesalah-pahaman antara satu dengan yang lain. Dan ini adalah sebuah alasan kenapa aku ‘nge-follow’ orang tersebut. aku hanya kesal karena pernah membaca sebuah coretan yang entah dimana itu, aku lupa pastinya, “ALASAN HANYA UNTUK SEORANG PECUNDANG”. Sederhananya seperti ini, aku Follow seseorang berdasarkan WAWASAN yang aku tahu, berdasarkan PENGETAHUAN yang aku tahu dan ini adalah sebuah alasan. Alasan yang membawa aku untuk ‘follow’ seseorang. Dan itu adalah KAMU


RADIO…


Eum… aku ingat ketika stasiun televisi dirumah rusak. Saat itu keadaan ekonomi keluarga kami sedang tidak baik. Papah sama sekali tidak punya uang untuk memperbaiki televisi, padahal saat itu acaranya sangat menarik seperti pemutaran video klip anak2 dimana lagu ‘diobok-obok’ dengan tuan Tukul yg menjadi model lagu tersebut yang sangat nge-hits. Dea Imut masih benar2 imut (aaa, sampe sekarang-pun masih imut ahh). Trio Kwek-Kwek masih pada cempreng2 suaranya. Aahhh, aku merindukan masa-masa itu.

Aku hanya bisa menerima dengan apa adanya. Terpaksa setiap ada acara tersebut aku selalu pura2 main ke rumah tetangga 2 jam sebelum acara, berharap cuma bisa numpang nongton. Dan berhasil. Aku melakukan itu selama 2 minggu. Hingga pada akhirnya papah hanya sanggup membeli Tape bekas di Poncol (yaa, ketika itu Poncol masih jual segala macem barang2 bekas). Merknya Pollytron. Hal pertama yang terlintas dipikiran adalah bisa mendengar lagu2nya Joshua walau lewat kaset. Ternyata eh ternyata, hanya bisa digunakan mendengarkan radio. Apa boleh buat, namanya juga bekas. Ucapan Papah ketika tidak bisa aku lupakan “seengganya di rumah gak sepi, masih ada orang yg ngoceh”.

Tidak ada stasiun radio yang memutarkan lagu2 anak, kebanyakan yaa… dangdut. Dan yang sangat senang pastinya Mamah, dari pagi sampe ketemu pagi dangdutaaaaaaaaan mulu. Saat itu aku masih kelas 2 SD dan aku sudah hafal lagu2nya Meggy Z, Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, dll.

Singkat cerita. Masih dengan radio yang sama, masih tidak bisa digunakan untuk memutar kaset.
Saat itu hari Minggu, tidak ada orang dirumah, hanya ada aku, televisi yang sudah diperbaiki, dan radio tentunya. Aku iseng menyalakan radio, memutar Tuning untuk masih mencari radio dan taraaaaa… aku menemukan suara Desta Club 80’s. wuah, ternyata Desta selain sebagai Drumer Club Eighties juga seorang penyiar. Dan aku putuskan untuk tidak merubah saluran radio, karna ketika itu aku sangat nge-fans sama Club Eighties.
Tak diduga dan tak dinyana, itu adalah sebuah stasiun radio legendaries, Prambors. Suara Desta menemaniku setiap pagi sebelum berangkat sekolah. Ia sangat cocok ber-partner dengan Arie Dagienkz (@dagienkz) yg aku juga tahu dari acara Reality Show H2C (Harap-Harap Cemas). Aku sama sekali tidak merubah-rubah saluran radio, hanya Prambors.

Entah mungkin karena sering dinyalakan, akhirnya radio itu rusak. Lagi2 karena keadaan ekonomi, aku tidak bisa memperbaiki radio tersebut dan alternative hiburan kembali ke televisi. Sedih ? sudah pasti. Menungu radio bisa diperbaiki itu sama saja seperti menunggu panen buah. Setahun mingkin hanya satu kali.

Singkat cerita. Aku harus mencari Prambors diradio. Aku lupa tepatnya tahun berapa, kalau tidak salah awal Januari 2008 Desta dan Dagienkz tidak kembali siaran pagi di Prambors. Panda ‘lah yg mrnggantiakn posisi mereka siaran. Selama kurang lebih selama 2 tahun aku secara munafik masih mendengarkan Prambors. Aku sama sekali tidak menjelekan Prambors atau Panda, tapi untuk apa aku masih mendengarkan Radio itu kalau bukan oran yg aku suka yg siaran.

Kita akhiri membahas Prambors.

Seperti biasa, aku mulai mencari beberapa Frekuensi. Dan aku menemukan seperti Jak FM. Sungguh fantastis Radio ini. Sama sekali jarang ada orang yg siaran. Hanya rentetan 10 lagu yg terus diputar. Lama aku mendengarkan radio tersebut, seperti biasa, frekuensi hilang begitu saja. Kesal.

Aku harus putar-putar kembali tunes radio yg telah rusak untuk membaca angka. Berputar begitu saja. Kalau aku tidak salah ingat, pukul 9am. Yaa, aku mendenar suara yang telah lama hilang dari radio. Suara itu adalah suara Arie Dagienkz (@dagienkz). Wuihh, aku menemukannya kembali. Menemukan suara yang dapat membuat aku duduk manis didepan pesawat radio untuk mendengar Ia siaran. Dan nama Radio itu adalah MOTION Radio. Saat itu aku tidak tau frekuensinya krna alat pembaca di radioku telah rusak.

Aku langsung lari ke meja untuk mengambil solatip. Menyolatip pemutar tunes agar tidak bisa diputar2 lagi oleh siapa-pun.

Sungguh senang aku bisa mendengar suaranya kembali mengudara. Serasa menyempitkan seisi rumah yang telah sempit dengan suara khas dan banyolan2 tak karuan. Banyolan itulah yang sangat aku rindukan oleh seorang penyiar.
Dagienkz siaran berdua dengan wanita, tidak tau siapa tapi aku rasa Ia adalah pengganti Desta80s yang tepat. Mamah sempat berkata “suara siapa itu ? jowo tenan. Kayak logat orang jawa tengah”. Aku pun tidak tau, yang jelas membuat perutku terkocok oleh materi siaran mereka.
Kerap aku mencoba rekwes lagu ketika mereka siaran tapi sama sekali tidak pernah dijawab. Aku terus mencoba dan teuteup aja gak dijawab. Hhu :(


#FYI: ternyata wanita itu namanya (at)miund







Minggu siang, aku kembali memantengi Motion Radio.

Dan yang siaran ketika itu adlh Dinda Poerbono (kini udah gak siaran, entah kenapa?). aku coba rekwes via sms dan masih saja gak dijawab. Hingga pada akhirnya terlintas di kepalaku untuk membuat akun Twitter saat itu juga. Soalnya yang aku perhatikan yg dijawab oleh penyiar hanya orang2 yg rekwes via Twitter.

Aku membuat akun twitter dengan nama (@HarRam). Binggung juga maeninnya ktka itu. Maklum, anak pesbuk. Tak peduli, yang penting bikin, follow, trus rekwes. Itu yg aku tau di pesbuk kalau orang2 pada baru bikin twitter “Follow gue ya ditwitter @blablaaa”. Baru aku bikin dan follow @MOTION975FM ternyata lansung di Folbek. Begitulah yang aku tau dipesbuk setiap orang yg baru bikin twitter selain minta di follow ya minta di folbek. Aku senang, baru aja bikin akun ternyata langsung di folbek sama @MOTION975FM. Wuuuiiiihhhh.

Menjelang 2 tahun Motion Radio.
Ada salah satu teaser yg mengatakan bahwa nanti Hilbram Dunar (@HilbramDunar) dan Artasya Sudirman (@myARTasya). Yeay, Hilbram-pun ikut siaran di Motion 97.5fm. wuiih. Aku juga baru tau kalo ulang taun Motion selalu ada kuis yg namanya ASBAK (Asal Semua Tebak). Lama aku mengikuti radio ini sampai hafal nama2 Programny seperti siaran pagi itu #SlagiAda (Selamat Pagi Anda Semua) dari jam 6-10 pagi dan penyiarnya adalah Arie Dagienkz (@dagienkz) dan Asmara Miund (@miund). Aku suka siaran pagi ini, penuh dengan semangat, penuh dengan tawa, penuh dengan informasi. Aku paling suka adalah ketika adegan dengan Pak Polisi, Arie Dagienkz sebagai pak Polisi dan Asmara Miund sebagai pengguna jalan. Percakapan mereka sungguh menggelitik, seperti,

“Mbak dari mana ?” kata Pak Polisi.
“Dari Bogor”, kata Miund.
“Jauh juga, yaa. Berapa lama kesini ?”
“yaa, kira2 dua hari berkuda”.

Tidak hanya itu, setiap siang-pun ada Program Chik-Chat. Seru ‘loh, Isinya tentang wanita. Apa lagi penyiarnya Thisi Trensi. Kalau tidak salah, Ia dulu yg jadi penyiar #SeleraKita sebelum Hilbram Dunar dan Artasya Sudirman.

Dan ini, siaran sore. Mereka berdua menemani orang2 yg kena macet di Jakarta dengan menyayat-nyayat hati pendengar. Hilbram Dunar seorang penulis yg paling jago mengkondisikan suasana ditambah Artasya yg menimpali dengan lihai. Tapi, tetap dengan porsi yg tepat dan dibalut comedy. Hebat sekali mereka berdua itu.



Hilbram Dunar(@HilbramDunar) dan Artaya Sudirman (@myARTasya)

Sungguh sajian yg bisa membuat gue ‘wajib’ mendengarkan setiap waktu siaran Motion Radio. Kalau samapi ada yg kelewat, rasanya seperti ketika ujian tapi lupa bawa pensil 2B… (lebay gak sih ? enggak ahh)



Berkat Motion Radio, gue tau apa itu Stand Up Comedy.

Berkat Motion Radio, gue tau ada komunitas untuk lagu2 anak. Namanya Mari Nyanyi (@Lagu_Anak)

Berkat Motion Radio, gue jadi semakin yakin dengan radio. Bahwa radio adalah proses komunikasi dua arah. Lebih tepatnya Monolog dua arah. Penyiar bicara, kita bicara sambil membayangkan.

Berkat Motion Radio, gue mulai belajar menulis. Karna setau gue crew Motion itu rata2 penulis.

Berkat Motion Radio, gue jadi maenan twitter.


Kini Motion sudah 3 tahun. Andai suatu saat nanti ktka aku sudah waktunya untuk magang, mungkin gue akan memilih radio ini. Mungkin… kalau diterima.

Motion Radio ‘lah alasan gue maen twitter, Motion Radio ‘lah segalanya. Kini mereka sudah jadi anggota baru keluarga gue di rumah. Suaranya terus mengudara di seantero rumah gue anpa berenti.


#FYI: gue belajar maen perwayangan lewat sandiwara ‘Asal Muasal Pandawa dan Kurawa’. Kalian bisa donglot podcastnya di web Motion Radio. Kocak banget, sumpah. Melestarikan budaya Indonesia dengan sesuatu yang baru. Tidak penting kemasannya seperti apa, tapi isinya yg membuat kita nyaman untuk terus melestarikannya. Dan, sempet ditanyangin juga di Indosiar.



NB: dear, Miund. Maaf atas yg gue lakuin di Twitter dan semoga tidak terjadi apa2 nanti ketika proses melahirkan. Sakses.

sakses MOTION RADIO

segitu dulu aja kali yaak, gak cukup nih di blog.
rakyat Motion : 
Anton Nugroho, salah seorang yg bikin Pandawa dan Kurawa :

#SlagiAda :

ini Vito Gamma, yaa ?




SAYA Motioners, Kamu ?

{ 1 comments... read them below or add one }

  1. sayangnya para senior keluarnya barengan yah..?
    skrg cuma penyiar "baru" :( msh perlu waktu buat keluar dr perbandingan dgn para 'master' nih... acaranya juga qo kaya ikut-ikut_an radio segmen "remaja" laen.
    maka saat ini saya merasa.... kecewa :(

    ReplyDelete

- Copyright © Kangmas Harry - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -