- Back to Home »
- Prosa »
- Bayangan di Tengah Siang
Posted by : Harry Ramdhani
July 18, 2013
Untuk seorang wanita yang kucinta …
Mamah…
Aku tak bisa berhenti menangis saat segal ritual akademisi usai dan
tali toga yang telha berpindah. Apalagi saat menyadari bahwa ini
bukanlah mimpi di alam surgawi, juga … saat sujudku menghadap lelaki tua
berdikari.
Bayangan di Tengah Siang
gambar dari
Di atas sejadah ini
aku menangis, belum bisa percaya ini terjadi
begitu cepat tak terkendali.
Ketika telah usai,
ternyata kau masih di sini.
Batinku,"Aku sendiri, tak ada yang menemani
meratapi kehidupan yang terus-menerus pula begini,
tapi,
kau dan Tuhan tetap berada di sisi."
Kata orang: aku hidup di dalam sangkar.
Sangkar emas lelaki berhati keras.
***
Siang ini sungguh terik,
dengan jemari, aku akan mulai mengetik.
Entahlah, sampai di mana menjumpai titik,
mungkin setelah semua orang berhenti mengkritik.
***
Masih ingatkah kau saat mengajariku berdo'a?
ketika kedua tangan kau angkat,
ketika kedua mata ini kau tutup rapat,
dan, ketika itu pula aku bisa menjumpaimu,
… walau sekejap.
***
Kala dingin sudah enggan jadi sandaran
maka aku sadar, ada kau bersama Tuhan.
Kala kesedihan menjumpai
maka aku tidak lupa, ada kau dan Tuhan dalam hati.
Masih belum percaya, semua usai sudah.
Mamah … restui 'lah
anakmu yang akan menulis serangkai
kata-kata baru di BAB berikut sampai selesai.
Sampai semua kata kurangkai,
kujadikan kalimat,
kupertemukan dengan titik.
***
Aku ingat ucapanmu,
"Berusaha 'lah, karena keputusan adalah urusan Tuhan."
Pikirku liar dalam sebuah persepsi,
ucapku meluncur tajam menjadi asumsi,
membentuk pertanyaan berupa asumsi,
"Benarkah kau menggoda Tuhan? Itu pasti."
***
Aku tengah berselingkuh dengan lelaki lain.
Maaf, mungkin
aku akan mengikuti jejakmu … pergi.
Meninggalkan lelaki tua berhati
kekar yang sama-sama kita cintai.
Izinkan aku meninggalkannya karena cinta.
Cinta untuk menapak keluar dari ruang emas
dan melangkah masuk ke dalam ruang rindu tak beralas.
Aku adalah sebagian darimu yang tersisa,
dan akan terus melayani
perintah lelaki yang pernah kita jumpai.
Karena kau adalah bayanganku di tengah siang.
versi asli dari 'Bayangan di Tengah Siang', tanpa editing, tanpa ada kata yang di sunting.
Perpustakaan Teras Baca, 18 Juli 2013