- Back to Home »
- MELANKOLIA »
- lanjutan - naskah (melankolia) 9
MELANKOLIA SIAPA SAYA ? Aku hanyalah rekaan atas yang kau buat. Bahwa aku adalah hatimu dan kamu adalah hatiku. Lalu, MENGAPA SAYA DICIPTAKAN ? itu karena dirimu. Ketika aku bertemu denganmu dalam gelap. Kau telah menuntunku menuju terang dari gelap malam. Dan, APAKAH MANUSIA BUTUH CINTA DAN AIR MATA ? Jatuh cinta itu biasa saja. Kita berdua hanya berpegangan tangan, tak perlu berpelukan. Kita berdua hanya saling bercerita, tak perlu memuji. Kita berdua tak pernah ucapkan maaf, tapi saling mengerti. Jadi, MENGAPA UJIAN DAN COBAAN DATANG TAK KENAL WAKTU ? Hidupku terasa begitu lentur. Raba tekstur, ciptakan gesture. Berjingkak tidak teratur seperti melantur. APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN ? Tidak ada. Hanya murung, karena murung itu indah. Melambangkan setiap butir-butir darah. Menikmati kegundahan ini, segala denyutnya yang merobek sepi. Kelesuan ini jangan lekas pergi, karena aku menyalami sampai lelah hati. Melankolia.