- Back to Home »
- 11 Dialog! »
- Kakek dan Kutukan Kopi Hitamnya
Posted by : Harry Ramdhani
October 31, 2014
Kopi hitam itu sudah dingin. Kakek membiarkannya tanpa menyentuhnya. 11 hari semenjak kematian Nenek,
ia lebih banyak menyendiri. Kopi itu tampak lebih kental dari biasanya, dan
sore sebentari lagi pergi. Kesedihan telah larut di dalamnya.
“Ingin kubuatkan kopi yang baru, Kek?” tanyaku, “sepertinya
kopi itu sudah dingin,”
Kepergian Nenek membuat Kakek terperangkap pada kesunyian
yang dalam. Tidak ada yang mampu menyelami itu selain Kakek sendiri. Dan,
kesedihannya.
“Tidak perlu. Sebenarnya, dulu, setiap kali Nenek membuatkan
kopi, aku tidak pernah meminumnya. Aku membuangnya sedikit demi sedikit. Kini
aku tahu, dalam secangkir kopi hitam Nenek mengutukku dalam kesunyian dan
kesedihan yang dalam.”
Perpustakaan Teras Baca, 30 Oktober 2014