- Back to Home »
- #SeptemberNgawur »
- Tarzan Berbahasa
Posted by : Harry Ramdhani
September 18, 2013
Pagiku malu
ditelan cahaya
mimpi semalam
yang menakutkan.
Semesta suguhkan segala,
tuan rumah manfaatkan semua
dan habis pada waktunya.
Tanpa rasa dan karsa;
sebatas karya
yang berguna.
"Tenang," katamu,
lalu, "semua terkendali."
Padahal tidak sama sekali.
Dalam kitab,
kesucian adalah kedekatan
pada Ilahi.
Bakar saja semua,
monyet dan fauna lainnya
tidak bisa mengadu,
tapi Tuhan tahu.
Regut nyawaku di sini
dengan ketamakan
yang butakan
mata, hati, dan mata hati.
Keluargaku pasti pergi
selamatkan diri
supaya tidak mati (konyol).
Tempat tidur yang keras dan tidak pantas dinamakan: kasur. 16 September 2013