- Back to Home »
- #NovL »
- Langirie
Posted by : Harry Ramdhani
November 02, 2013
Kalau musim penghujan hanya sajikan kesedihan, maka itu benar. Kesedihan yang tak lagi mampu ditampung oleh airmata yang bersenandung. Airmata hanya soal butiran sajak-sajak kehilangan.
Ada yang berbeda di musim penghujan tahun ini. November tahun lalu, masih ada kamu yang menemani. Kini, hanya aku dan ranjang di sini. Di dalam kamar tak ada yang temani. Dulu, masih ada kita yang sibuk di atas rajang. Bergoyang di bawah lampu remang.
Terkadang, aku buat lampu ini remang. Hanya sedikit memberi harap kalau suatu hari nanti kamu pulang. Dan aku, sudah siap di kamar ini, di atas ranjang dengan setengah badan telanjang.
Menunggu ada yang mengetuk pintu, lalu perlahan ada yang masuk dengan kenakan langirie merah marun kesukaanmu itu. Aku suka melihatmu kenakan langirie merah marun, seakan tak sekali pun aku dibiarkan melamun. Memandangi setiap lekuk tubuhmu di balik langirie itu adalah oase di tengah gurun. Rambut panjangmu yang dikuncir satu lalu, kaki panjangmu yang ditekuk seperti orang penuh malu. Malu hanya perkara tak berani siapa yang mesti memulai terlebih dulu.
***
"Aku ingin mengikat cintamu seperti langerie dibadanku," katamu yang perlahan maju dekatiku dulu, "biar saja aku ikat supaya kamu sulit lepaskan tali-temali ini. Semakin kau berusaha lepaskan, semakin aku kuatkan ikatan."
Kamu memang nakal, Anna, membuat fantasi tak kenal henti ketika langirie itu masih hiasi tubuhmu. Aku tak ingin lepaskan itu dari tubuhmu, biarkan saja menempel seperti iman orang-orang yang sedang jadikan agama sebagai barang jualan.
***
Malam semakin larut dan dingin buat sebagian dari tubuhku ada yang mengkerut. November ini aku lupa bahwa Anna sudah miliki suami. Andai dulu pertemuan di lobby apartemen tidaklah serumit itu, mungkin tidak akan berlanjut ke ranjang yang sama sekali tak diselimuti malu.
Musim penghujan ini, aku jadikan kesedihan karena lupa meminta kontak teleponmu. Saat itu aku sibuk menjalin kontak dengan tubuhmu. Dan, aku ingin menangis supaya ada yang basah di ranjang; di tempat kita sama-sama melupas bujang dan kamu melepas keperawanan.
Perpustakaan Teras Baca, 2 November 2013
gambar: dari sini