- Back to Home »
- 11 Dialog! »
- Penyair, Bir, dan Pembuka Botolnya
Posted by : Harry Ramdhani
December 31, 2014
Puisi dan bir adalah kawan.
Puisi dibuat untuk ditangisi,
sedangkan bir, yang menemani.
Puisi dibuat untuk ditangisi,
sedangkan bir, yang menemani.
“Kau tahu, kenapa aku suka membawa pembuka botol?” katamu.
“Kenapa?”
“karena kita tidak pernah tahu,
kapan dan dengan siapa kau akan meminum bir,
dari sana kita jadi tahu dua hal dengan fungsi yang berbeda:
pembuka botol yang selalu dibawa dan cara Tuhan bekerja.”
kapan dan dengan siapa kau akan meminum bir,
dari sana kita jadi tahu dua hal dengan fungsi yang berbeda:
pembuka botol yang selalu dibawa dan cara Tuhan bekerja.”
Lalu, katamu, puisi paling sedih itu dibuat saat penyairnya mabuk
bukan dari kadar alkoholnya, tapi kenangan di dalamnya.*
bukan dari kadar alkoholnya, tapi kenangan di dalamnya.*
Gd. Kompas, Lt. 06, 30 Desember 2014