- Back to Home »
- Prosa »
- Ceritakan Panasnya Ranjang, Kawan
Posted by : Harry Ramdhani
February 09, 2014
Kau boleh pergi
ke mana saja dari sini
; dari kenangan-kenangan
yang akhirnya berakhir di ranjang.
"Perdebatan di atas ranjang lebih panas daripada adu argumetasi dalam kelas,"
katamu, "ilmu memang mengajarkan semua
tapi, tidak untuk tata cara malam pertama."
Malam pertama
bagimu, malam terakhir kau lucuti semua malu.
Kau selimuti malu dengan nafsu
dan desahan membuatnya birahi makin juara.
Ingin kita tanyakan:
lebih sehat mana, bermain bola di lapang atau di ranjang?
Kita hanya bisa membayangkan,
di malam pertamamu nanti
akan beterbangan pakaian dalam
yang entah berlandas di balik bantal atau di atas antena tivi.
dengan lampu dibuat remang
apa pun yang disentuh pasti terangsang
; leher, telinga belakang,
sampai kenangan.
Ini perihal selangkangan,
setiap tetes ialah cikal-bakal keturunan.
waktu, seperti halnya bercermin
; menampakan yang sesungguhnya
tanpa dusta.
Dan kita, menjadi potongan mozaik yang serupa.
Bahwa rindu, mengajak tuk ketemu
di lain cerita, di berbeda peristiwa,
di pelataran senja bahagiamu.
Biarlah waktu mengatur pertemuan kita
kelak, di bangku-bangku kelas yang kosong,
dengan papan tulis penuh coretan tinta,
dan ruangan kosong penampung semua tawa.
Perpustakaan Teras Baca, 09 Februari, 2014
gambar: dari sini