- Back to Home »
- Prosa »
- Rindu, Lumut, dan Secangkir Kopi
Posted by : Harry Ramdhani
December 20, 2013
Kekasih,
aku campurkan rindu di secangkir kopi.
aku aduk dan diamkan
hingga dingin kemudian dikerumuti semut.
Kekasih,
rinduku telah berlumut
sampai pelayan datang dua kali
aku masih duduk sendiri,
menunggumu kembali
bagai petani kopi menyiapkan karung besar untuk panen nanti.
Kepulanganmu sudah pasti
tapi, kapan? Aku tak tahu.
Aku hanya menunggu
dan secangkir kopi yang temani.
Aku adalah gula yang larut,
bayangmu adalah kopi hitam yang membuatnya semakin lebam,
rindu ini adalah bintik-bintik kopi yang menempel di bibir cangkir kopi.
Kopi yang dingin dan dikerumuti semut
itulah rinduku yang berlumut, kekasih.
Perpustakaan Teras Baca, 20 Desember 2013