- Back to Home »
- Prosa »
- Aku Adalah Perindu Hujan dan Kau Menikmati
Posted by : Harry Ramdhani
December 20, 2013
kekasih,
aku adalah perindu hujan,
karena menunggu itu menyenangkan
kekasih,
kau adalah penikmat hujan,
karena itu, ingatanku terjerat pada kenangan.
Kenangan memang tak bisa dilupakan
tapi, kerap datang ketika hujan
bagai pasangan muda hamil anak pertama
; bahagianya meluap-luap,
seperti itulah aku ketika hujan berjalan pelan
lalu menunggunya hingga reda
kekasih,
aku adalah pria yang memandang kosong
keluar jendela, hujan turun bersahaja
namun anginnya memeluk hingga tulang rusuk.
Dingin. Padamu, semuanya aku ingin.
kekasih,
kau adalah perempuan yang senang berlarian
ketika hujan, harapan kau basuh dengan rintik hujan
dan membiarkannya tumbuh di atas kepala
di dekat jendela, aku melihatmu kegirangan
dengan baju yang menjiplak pakaian dalam
aku ingat semua lekukan tubuhmu
tanpa pakaian; bercumbu malu.
oh, kekasih,
debu-debu di dalam kepala membatu.
Kaku. Yang aku genggam
adalah kenangan kita.
oh, kekasih,
semoga hujan biaskan tangismu
dan tumbuhkan tawamu,
di esok hari ketika hujan reda.
Perpustakaan Teras Baca, 19 Desember 2013
gambar: dari sini