- Back to Home »
- ada yang salah »
- Ada yang Salah Part 1
Eumm, mau mulai dari mana yaa nulisnya . .
Mungkin kalau lu tau sedikit tentang lagu-lagunya Pandji, di salah satu album itu ada lagu yang judulnya “Ada Yang Salah” . .
Yups, mungkin ada yang salah disini. Tapi bukan mau gue untuk menyalahkan sesuatu tentang hal apapun, karena setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu objek. Dan dilagu itu (Ada yang Salah) nyeritain tentang sudut pandang orang yang sedikit keliru. Bukannya salah.
Tapi gue engga akan berlama-lama tentang lagu “Ada Yang Salah”nya-Pandji. Lu semua bisa beli album ato download lagu-lagunya dan nilailah sendiri . .
Mungkin sekarang saatnya ngasih tau alasan gue tentang potongan rambut yang begini . .
Keliatan kayak orang stress, memang gue akui itu koo . .
Dari potongan rambut yang begini, daya imajinasi orang mendadak langsung tinggi, yaa inilah, yaa itulah, yaa beginilah, yaa begitulah. Banyak banget, sampe bingung mau ngejabarinnya . .
Jadi, pada awalnya gue penat akan kehidupan politik di negeri ini. Bayangin aja, setiap hari lu dijijilin berita-berita politik yang begitu semerawut. Mungkin, maksud media itu baik, masyarakat disuguhkan acara seperti itu agar menyadarkan rakyat akan kebusukan kepemerintahan sekarang. Dan itulah yang bikin gue engga ngerti, terus lu (media massa) mau apa kalau tau pemerintah sekarang itu bobrok . . ?? pengen ngadu domba antara rakyat sama pemerintah . . ?? nih gue kasih tau, didalam dunia politik itu “kawan bisa jadi lawan dan lawan bisa jadi kawan, yang abadi didalam politik hanyalah kepentingan”. Garis bawahin kalau perlu “YANG ABADI DIDALAM POLITIK HANYALAH KEPENTINGAN” engga ada lagi yang lain . .
Aduh, kepanjangan euy latar belakangnya buat cerita yang engga penting gini . .
Akhirnya gue nemuin satu solusi untuk segala kepenatan itu, dan maksud dari penat itu udaa mulai apatis dengan kegiatan perpolotikan negeri ini. Akhirnya gue botakin aja rambut setengah doang. Jadi setengan panjang (gondrong) dan setengah lagi botak. Ini juga dapet sedikit inspirasi dari salah seorang following gue yang namanya @wira_panda . lu bisa follow dia juga koo. Dia ngelakuin dengan membagi dua belah mukanya jadi setengah panda setengah muka sendiri. Kereen menurut gue.
Senang rasanya nemuin sebuah solusi dari masalah, dan yang terberatnya adalah bagaimana kita mebuat mentalitas untuk merealisasikan suatu ide menjadi suatu tingkah nyata . . ?? tiap hari nanya keorang-orang “ehh, kiranya rambut setengah gitu masih bisa diiket engga sih . . ??” atau “kalau dibotakin, mendingan yang kiri apa yang kanan yaa . . ??”. semakin gue banyak nanya, maka semakin pusing gue dengan segala jawaban yang udaa engga rasional lagi . .
Hampir 3 minggu gue berpikir keras, dan tertanggal 30 November 2011, akhirnya gue brangkat kesalon yang ada dideket rumah. Kedatang pertama sunggu mendebarkan, karena jujur saat kenaikan kelas 3 SMP merupakan hari terakhir gue berhubungan lagi dengan tukang potong rambut. Bayangin, berapa taun gue engga pernah ke tukang cukur rambut . . ?? hampir 5 taun , ngem.
Baru sampe depan salon, nyali gue mendadak ilang sekejap. Balik lagi dah gue ke rumah karena parno akan Barber Shop.
Minum segelas air mineral, nyali terkumpul lagi buat motong rambut. Dan yaa , benar sekali, gue dipotong juga. Dengan segala kalimat hafalan yang udaa gue pelajarin dirumah tentang cara ngomong mau potong rambut. Udaa lupa, ngem, 5 taun engga ketukang cukur . .
Pemotongan selesai dan taraa, rambut sebelah gue botak dan sebelah lagi gondrong . .
Mulai saat itulah imajinasi orang seakan meningkat, ada yang ngomong gini : *gue akan menyamarkan nama orang-orang dengan nama si pulan, semuanya*
Si pulan : potongan rambut apa sih, udaa kayak anak punk yang tinggal dijalan aja . .
*dalam hati* : emang kenapa dengan anak punk . . ?? mereka itu baik cuma kebawa pergaulan aja jadi begitu, dari pada koruptor tuuh, baju keren, mobil mewah, potongan rambut rapih,tapi kelakuan bejat .
Si pulan : idiih, lagi stress yaa engga punya pacar . . ?? nge’galau mulu sih . .
*dalam hati* : hahh, sepenting itukah punya pacar. Gue sama sekali engga peduli akan hal remeh temeh kayak gitu, kalau emang gue udaa dikacangin mah yaa udaah mau gimana lagi. Pacaran bukanlah hal yang urgent bagi gue. Ngerti . .
Si pulan : keren.keren, kayak anak IKJ banget sih lu. Mantap . .
*dalam hati* : gue yakin, buat orang yang ngomong gitu pasti belum pernah ke IKJ. Kalau mau ngomong liat dulu geura, waktu gue main ke IKJ semua mahasiswa biasa aja ahh. Sama kayak yang lain. Lu aja yang lebaii . .
Si pulan : orang gila, orang gila, orang gila . .
*dalam hati* : ini lagi, lu pernah ketemu orang gila . . ?? seperti apakah mereka . . ?? orang gila itu engga pernah mau bertindak apa-apa, segala yang dilakuin cuma buat sendiri. Engga pernah sekalipun mikir buat orang . sayang banget yaa, itu sama kayak lu . . sedangkan gue, heii, Teras Baca adalah hasil dari karya gue dimana itu didedikasiin langsung buat orang banyak. bukan buat diri sendiri. Tapi lu, apa yang udaa lu perbuat . . ??
Dan banyak orang bilang gue kayak gini, “si pulan : iii, rambutnya kayak Hudson . .”
*dalam hati* : hahh, Hudson . . ?? sejak kapan gue pernah bertingkah laku kayak cewek . . ?? perasaan dari rambut gue gondrong, engga pernah sekali-pun gue pengen kayak cewek. Lu tau Hudson kan . . ?? dia itu setengah cewek dan setengah cowok. Sedangkan gue, cowok tulen, suer.
Dan masih banyak lagi yang lain . .
Inilah yang terjadi pada masyarakat kita, emang sih bener apa kata Mario Teguh yang kira-kira kayak gini bunyinya “sebenernya kita cukup melihat cover bukunya saja, semakin bagus cover itu maka semakin bagus juga isinya”. Gue amin-in untuk itu, tapi saran gue buat lu semua cuma satu “engga semua yang lu denger itu bener” . .
Bayangin dehh, apa yang terjadi kalau gue termasuk orang yang sensi . . ?? mungkin gue akan bikin keributan dimana-mana. Setiap orang yang ngomong asal gue langsung marah-marah. Sensi banget kalau begitu. Mau sampe kapan kita sensi kayak gitu . . ?? faktor terjadinya sensi menurut pandji “sensi ada itu karena kita terlalu focus dengan apa yang diucap daripada apa yang dimaksud”. Gue coba itu dan berhasil. Disetiap omongan orang tentang rambut gue, gue anggap memiliki maksud yang bagus tapi perlu sedikit cara buat mahamin maksud itu sendiri . .
Padahal, selain karena penat akan politik di bangsa ini karena ingin menggambarkan sikap seseorang terhadap suatu hal. Setengah-setengah. Apa pun yang dikerjain selalu tanggung, engga pernah sampe selesai. Ketika kita ingin ini, dikerjakan baru setengah udaa berenti, ngerjain baru lagi, sampe ditengah, berebti lagi. Terus dan terus seperti itu. Pesan dari gue, selesaikanlah pekerjaan itu dan ambil pekerjaan baru lagi . .
Ada yang salah disini . .
Nb : maaf engga ada photonya,soalnya gue udah lupa pose orang mau photo KTP. Tapi kalau masih penasaran juga. Mendingan lu ngaca terus ambil setengah bagian rambut dan anggap itu botak setengah. Yups, seperti itulah rambut gue . .