- Back to Home »
- Prosa »
- Tertinggal
Posted by : Harry Ramdhani
May 21, 2014
gambar: dari sini
Sudah tidak ada lagi yang pura-pura malu di ruang tunggu. Bangku-bangku panjang yang warnanya cokelat pun menyimpan banyak kenangan yang lekat. Mungkin juga, di ruang tunggu itu, dua meja besar menatakan kertas-kertas tugas yang belum tuntas. Aku, di ruang tunggu, barangkali bersama rindu.
"Ya, barangkali rindu akan menunggu…."
"… ya, barangkali kamu ialah rindu itu."
Dari ruang tunggu yang ditutup dua pintu, mata terlempar jauh ke ujung lorong tepi. Sepi. Aku, di ruang tunggu menyendiri.
Sudah tidak ada lagi yang pura-pura malu di ruang tunggu.
Ruang Tunggu Fisip - Univ. Djuanda, 19 Mei 2014