- Back to Home »
- ngem dan nyem (the flat) »
- O,neill USA
Posted by : Harry Ramdhani
February 24, 2011
Sebuah kisah cinta seperti kebanykan orang sering perbincangkan, sering orang lakukan, sering membuat kita merasa terban melayang menuju mars apbila didekap-nya, atau juga sering kita dibuat-nya hancur seperti bubur kertas yang siap dijadikan adonan seni . .
Mungkin kebanyakan orang membuat kisah cinta itu mendayu, melayu baik dibuat berupa tulisan maupun film . .
Dimana sang dua sejoli yang kenal dari kecil lalu berpisah sangat amat lama dan ketika mereka dewasa kembsali dipertemukan setelah itu mereka menikah. Atau kisah cinta segitiga, dimana di pertemukan nya 3 orang dalam 2 hati dan didalam kisah itu terjadi sebuah polemik*mungkin seperti bawang merah & bawang putih tapi ini versi apa llah itu. Dan berbagai kisah cinta lain nya yang tidak bisa gue ceritakan satu persatu.
Dari sekian contoh ”love story” diatas, mungkin banyak diantara kalian yang menjadi aktor didalamnya. Selamat yaa . . !!
Tapi mengapa berbeda dengan gue*hhu L* . .
Waktu gue kelas 3 sd pernah timbul sedikit rasa cinta monyet dan ketika itu gue sangat berharap, bermimpi, bercita-cita kalau nanti tuuh kisah cinta gue yang satu ini akan seperti kisah cintanya Romeo and Juliet, Andrea Hirata dan A Ling, atau seperti kisah cintanya seorang Raja Julius Cesar kepada sang wanita nan-cantik rupanya Cleopatra. Tetapi, gagal . .
Kenapa sih bisa gagal . . ?? padahal gue mengharapkan itu . .
wish : *gue pacaran ketika masih kecil dan dia pergi ninggalin gue terus nanti ketika kita dewasa dan kembali bertemu hingga kita akan menikah* aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, tidak terjadi . .
Padahal waktu itu sempet pacaran sama dia, gue kelas 1 smp dan dia kelas 6 sd. Yaa, nama nya juga masih kecil , nama nya juga cinta monyet , nama nya juga masih untung ada yang suka sama gue , nama nya juga bingung mau ngapain , nama nya juga baru pertama kali dan gue selama pacaran sama dia cuma pernah sekali ngasih coklat toblerron *itu juga bolle nitip ke tetangga nya, soal nya malu banget waktu itu. tapi waktu gue ngasi itu coklat sore.sore terus pas malemnya si pacar nelpon gue.
Gue : hallo, assalamu’alaikum , ini siapa yaa . . ??
Si Pacar : waalaikumsalam, ini Nidia , eumm Nidia Cuma mau bilang makasih yaa coklatnya, enaaak dehh J
Gue : ouww, iia sama.sama *gue langsung bingung mau ngomong apa lagi
Setelah perbincangan sempat terhenti 30 detik, akhirnya gue bilang ”makasih yaa udaa mau nerima coklatnya, assalamu’alakum” *tieeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet* telponnya udaa ditutup duluan.
Gue ceritain sedikit kisah cinta pertama dengan si-dia. Waktu gue kelas 3 sd tuuh kalau engga salah sedang hangat.hangat nya tragedi konflik SARA di Ambon. Banyak orang yang tewas pada konflik itu (STOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOP), kapan kisah cinta nya . . ??
Okok, gue akan memulai cerita nya *baweel
Ketika hangat.hangat nya tragedi tersebut , ada sebuah keluarga yang melakukan transmigrasi dari Ambon ke daerah tempat rumah gue, karena ada kakak nya disini. Nama wanita yang sangat manis itu adalah Nidia Ramadani, aahh nama nya aja hampir mirip sama gue *mudah.mudahan jodoh, amiin*. Kisah cinta monyet semasa kecil memang sangat lucu kalau diingat lagi. Ketika kita pertama kali ketemu dijalan udaa kayak semut yang berjalan ditembok yang terus tabrakan kalau ketemu. Pandangan Nidia yang belo.belo gimanaaaaaaaa gitu yang bikin gue mabuk kepayang terpana pandangannya.
Setelah kejadian seperti itu mulailah timbul benih.benih cinta diantara kita, kita saling suka tapi sama.sama malu buat nyatain itu. Hingga kita berdua saling minta bantuan ke temen kita masing.masing buat nyomblangin kita berdua. Gue menunggu itu sampe gue udaa berseragam putih-biru dan ba’da jum’at ketika itu matahari sedang menyembur cahayanya yang elegan dengan semangat para pahlawan ’45 indonesia . .
sebelum gue berangkat ke-TKP, gue sibuk banget nyari baju yang cocok yangharus gue kenakan untuk seorang pujangga hati seperti dia, dan akhirnya gue memutuskan pake baju biru bertuliskan ” O’Neill USA”yang dibeli waktu gue ikut kerja sama papah ke Surabaya dan ini gue bilang pantas untuk dipake, karena dia suka warna biru. Di jalur naga yang mengubungin rumah gue dengan rumah Nidia , di sebelah kanan.kiri itu kebon singkong. Gue menyatakan rasa cinta gue ke Nidia *tadi nya mah mau gue lakuain kayak yang di tipi.tipi, pernah tau acara ”KATAKAN CINTA” . . ?? jangan paksa gue buat nerangin itu*
Dengan penuh rasa deg.degan tigkst tinggi sampe kayak tikus yang mau ngambil keju diatas jebakan tikus, akhinya gue bilang ke Nidia.
Gue : Nid, gue suka sama lu . . lu mau engga jadi pacar gue . . ?? (aaa, datar bangeet)
Nidia : eumm , eumm , eumm *muka kebingungan polos engga percaya kalau lelaki kumel, item, rambut belah dua kayak photo top colletion tukang pangkas rambut yang ada dibayangan dia bakalan berani ngomong gitu*
(oia, temen nya masih semangat dorong .dorong Nidia yang malu.malu gitu) ayoo Nid, ayoo . .
Gue : eumm , kalau engga bisa jawab sekarang juga gapapa koo, Nid . .
Nidia : iia, Nidia juga suka sama Harry . .
Gue : terus, Nidia mau jadi pacar Harry . . ??
(temen.temennya masih sibuk dorong.dorong) ayoo Nid, lama banget, panas nii . .
Dalam hati, gue berucap “yaampun tega banget sii temen lu, Nid. mau happy ending nii gue sama lu, udaa cukup menelan rasa ini untuk menantikan moment se-datar
piringan cymbal drum yang lagi dipukulin drummer” . .
Nidia : iia, Nidia mau koo jadi pacarnya Harry . .
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, gue serasa terbang melayang menuju mars ketika Nidia ngejawab itu . .
Nidia : mau salaman sama Harry, makasih yaa
Tadinya pas Nidia ngajakin salaman, gue langsung pengen narik dia ke lapangan terus nari.nari ala Bollywood. Temen.temennya pada nyusul Nidia ke lapangan dan ikut joget bareng gue sama Nidia. Tapi itu hanya sekilas info didalam pikiran si sang pemimpi kayak gue ini . .