Archive for January 2013
Hanya Guyon Semata
By : Harry Ramdhani
“Lebih baik menunda
Skripsi, daripada hasilnya asal jadi. – @andi_aswin” Asyiik beraaaat !! twit itu Aku baca
tengah malem oleh Andi Aswin, salah seorang Dosen Periklanan di salah satu
Kampus Tercinta Swasta, Jakarta.
Sebenernya sih Ia lagi kul-twit tentang masa-masa Ia saat
skripsi-an. Sedih deh baca Timeline-nya
kala itu. Apa lagi ketika Ia musti
bertemu dosen pembimbing dan berkonsultasi tentang skripsinya. Padahal Ia sudah diberikan jalan yang mudah
(skripsi yang tidak terlalu berat) oleh pembimbing untuk penelitian tapi, Ia
menolak dan ingin skripsinya tidak seperti skripsi-skripsi yang lainnya.
Ini bukan soal, ‘Penelitian
apa’ untuk
skripsinya tapi, lebih kepada ‘Apa
yang dihasilkan’
dari penelitian. Karena, skripsi bukan semata
Peneliti, Pembimbing, Fakultas, Universitas, tapi skripsi adalah hasil karya
seorang peneliti yang didapat dari keresahan bersama dan ditangkap kemudian
ditulis secara Ilmiah yang sistematis.
Mungkin itu yang Aku tahu soal skripsi dan yang perlu di garis bawahi Aku-pun belum melakukan
skripsi. Bahkan seperti
apa bentuk dan rupanya, Aku tak tahu.
Aku hanya sepakat dengan kalimat yang sempat Aku kutip di
awal tulisan. Aku hanya ingin melihat
orang-orang yang lebih dulu melalakukan penelitian tidak dibilang, “Tukang Insinyur Kriminal.” Begitu kata salah seorang pembimbing
yang tidak bisa Aku sebut namanya.
Begini, maksud dari ‘Tukang
Insinyur Kriminal’
adalah para Tukang Insinyur memperlakukan title
dengan semena-mena, contoh: “Si Kampret udah kerja disalah satu
perusahaan dan ‘nyambi’ kuliah. Nah, setelah selesai kuliah Si Kampret minta
jabatannya naik. Loh, apa hubungannya
naik jabatan sama udah punya title ?
kerja mah kerja, punya title baru yah beda lagi urusannya.” Atau, adalagi yang seperti ini; “Si
Kampret kuliah biar dapet title dan bisa dapet gaji gede saat nanti melamar
pekerjaan. Katanya sih ada upah minimum untuk Tukang Insinyur. apa coba hubungannya ? namanya karyawan baru
mah yah, merintis dari awal. Terima aja
gaji ala kadarnya dari perusahaan. Nanti
juga kalo kerjanya bagus bakalan dinaikin tuh gaji.”
Jadi, Aku hanya berguyon doang kok. Tenang, gak usah diambil serius, gak usah
dimasuin ke hati (ehh, masukin hati aja deh, gapapa. Paling efeknya cuma sakit
hati. Daripada masuk polisi, mahal. Apa lagi masuk Abri, sakit, dipukulin
mulu). Inget, #INDONESIA gak butuh batuan tapi, #indonesia butuh #Relawan. Akika pamit mundur. Bye, tuips… :) bye, ladies… <3
Tag :
OBSET,
MAKALAH Huruf dan Tipografi
By : Harry Ramdhani
Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang
tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca
untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan
pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi,
pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan. Di dunia huruf
terdapat dua kategori besar pilihan, yakni serif / huruf
berkait dan sans-serif / rupa huruf tanpa kait. Serif adalah penamaan
untuk kaki dekoratif kecil yang ada di bagian ujung huruf. Jenis huruf serif
memiliki basis dasar yang lebih kuat dengan "kaki" yang dimilikinya.
Bentuk ini membantu mata pembaca dalam melakukan penelusuran secara horizontal
di sepanjang garis tulisan. Sans serif seringkali lebih mudah dibaca secara
online (tampilan di layar komputer), meskipun hal ini masih tergantung pada
ukuran, gaya dan pilihan warna huruf.
Tak dapat disangkal
font sangat berperan besar dalam penyampaian komunikasi visual dalam benuk
grafis. Penggunaan font yang tepat akan sangat berpengaruh dalam efektifitas
dan efisiensi penyampaian pesan yag ada . banyak desainer yang kurang memahami
akan komponen yang berpengaruh dalam efektifitas font dalam penyampaian pesan
visual.
|
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang akan diuraikan diantaranya :
- Apakah yang dimaksud dengan Huruf ?
- Apakah yang dimaksud dengan Tipografi ?
1.3
Tujuan
- Penulisan
makalah ini bertujuan untuk kesadaran akan penggunaan huruf, sehingga
pembaca menyadari peran tipografi dalam design grafis, mengenal font, dan
dapat memilih karakteristik masing – masing font yang akan membantu dalam
design grafis.
1.1 Pengertian HurufHuruf adalah sebuah grafem dari suatu sistem tulisan, misalnya alfabet Yunani dan aksara yang diturunkannya. Dalam suatu huruf terkandung suatu fonem, dan fonem tersebut membentuk suatu bunyi dari bahasa yang dituturkannya. Setiap aksara memiliki huruf dengan nilai bunyi yang berbeda-beda. Dalam aksara jenis alfabet, abjad, dan abugida, biasanya suatu huruf melambangkan suatu fonem atau bunyi. Berbeda dengan logogram atau ideogram, yang hurufnya mewakili ungkapan atau makna suatu lambang, misalnya aksara Tionghoa. Dalam aksara jenis silabis atau aksara suku kata, suatu huruf melambangkan suatu suku kata, contohnya adalah Hiragana dan Katakana yang digunakan di Jepang. Beberapa aksara, misalnya alfabet Yunani dan keturunannya, memiliki varian dari satu huruf yang sama, disebut dengan istilah huruf besar dan huruf kecil. Huruf besar biasanya dipakai di awal kata, sedangkan huruf kecil ditulis setelahnya.Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Salah satu hukum persepsi dari teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negative yang disebut dengan ground.3Huruf atau biasa juga dikenal dengan istilah “Font” atau “Typeface” adalah salah satu elemen terpenting dalam Desain Grafis karena huruf merupakan sebuah bentuk yang universal untuk menghantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk bahasa. Huruf dan tulisan memiliki arti amat penting bagi manusia. Bahkan, yang namanya peradaban atau masa sejarah ditandai dengan peristiwa dikenalnya tulisan oleh manusia. Zaman sebelum ada tulisan sering disebut zaman prasejarah.Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa diperhatikan kaidah-kaidah estetika, kenyamanan keterbacaannya, serta interaksi huruf terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya.Keterbacaan adalah tingkat kenyamanan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:1) Jenis huruf2) Ukuran3) Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya4) Kontras warna terhadap latar belakangAda juga beberapa keluarga ‘Huruf’ yang terbagi menjadi empat bagian yaitu :· Berat41· ProporsiPerbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar dari huruf itu sendiri dapat dibagi menjadi tiga kelompok bila ditinjau dari perbandingan proporsi terhadap bentuk dasar huruf tersebut. Pembagiannya adalah condense, regular, dan extended.· KemiringanHuruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Di samping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Umumnya, huruf italic digunakan untuk teks dalam jumlah yang tidak terlalu panjang, seperti untuk keterangan gambar (caption), highlight dari naskah (copy blurb) serta kadang juga digunakan sebagai headline atau sub-head. Apabila kita perhatikan secara seksama, huruf italic dirancang dengan sudut kemiringan tertentu untuk mencapai toleransi terhadap kenyamanan mata kita dalam membacanya. Sudut kemiringan yang terbaik adalah 12 derajat. Mata kita akan sukar mengidentifikasikan huruf italic apabila sudut kemiringan lebih besar dari 12 derajat, akan mempengaruhi keseimbangan bentuk huruf.· Set Characters51.2 Pengertian TipografiTipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi dalam sebuah media terpan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual lain seperti lukisan. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual.Adi Kusrianto (2006;2) menuturkan Latar belakang tipografi atau ilmu tentang huruf dimulai sejak manuia berusaha menuangkan pesan-pesan yang ingin disampaikannya melalui tulisan. Mengenal latar belakang itu diperlukan agar pembaca dapat memahami perkembangan dari tahap ke tahap budaya manusia dalam hal tulis menulis Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.6Komponen dasar daripada tipografi adalah huruf (letterform), yang berkembang dari tulisan tangan (handwriting). Berdasarkan ini, maka dapat disimpulkan bahwa tipografi adalah sekumpulan tanda-tanda yang mempunyai arti. Penggunaan tanda tanda tersebut baru dapat dikatakan sebagai desain tipografi apabila digunakan dengan mempertimbangkan graphic clarity dan prinsip-prinsip tipografi yang ada. Ada empat buah prinsip pokok tipografi yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi yaitu legibility, clarity, visibility, dan readibility.Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca. Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping, overlapping, dan lain sebagainya , yang dapat menyebabkan berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf. Untuk menghindari halini, maka seorang desainer harus mengenal dan mengerti karakter daripada bentuk suatu huruf dengan baik. Selain itu, penggunaan huruf yang mempunyai karakter yang sama dalam suatu kata dapat juga menyebabkan kata tersebut tidak terbaca dengan tepat. Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus bersusah payah.Hal ini bisa ditentukan oleh:1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dan sebagainya.2. Penggunaan warna3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari7Prinsip yang ketiga adalah Visibility. Yang dimaksud dengan visibility adalah kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak baca tertentu. Fonts yang kita gunakan untuk headline dalam brosur tentunya berbeda dengan yang kita gunakan untuk papan iklan. Papan iklan harus menggunakan fonts yang cukup besar sehingga dapat terbaca dari jarak yang tertentu. Setiap karya desain mempunyai suatu target jarak baca, dan huruf-huruf yang digunakan dalam desain tipografi harus dapat terbaca dalam jarak tersebut sehingga suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan baik.Prinsip pokok yang terakhir adalah clarity, yaitu kemampuan huruf-huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat berkomunikasi dengan pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus dapat dimengerti oleh pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi clarity adalah, visual hierarchy, warna, pemilihan type, dan lain-lain.Keempat prinsip pokok daripada desain tipografi tersebut di atas mempunyai tujuan utama untuk memastkan agar informasi yang ingin disampaikan oleh suatu karya desain komunikasi visual dapat tersampaiakn dengan tepat. Penyampaian informasi tidak hanya merupakan satu-satunya peran dan digunakannya desain tipografi dalam desain komunikasi visual. Sebagai seuatu elemen desain, desain tipografi dapat juga membawa emosi atau berekspressi, menunjukan pergerakan elemen dalam suatu desain, dan memperkuat arah daripada suatu karya desain seperti juga desain-desain elemen yang lain. Maka dari itu, banyak kita temui desain komunikasi visual yang hanya menggunakan tipografi sebagai elemen utamanya, tanpa objek gambar.3.1 KesimpulanPenggunaan desain tipografi dalam sebuah karya desain komunikasi visual dapat memperkuat keberhasilan karya tersebut dalam berkomunikasi, namun dapat juga menjatuhkan kualitas desain apabila tidak dipergunakan dengan tepat. Ini dikarenakan huruf memiliki psikologi tersendiri bagi pembacanya. Dalam tiap jenis huruf terdapat struktural tersendiri yang sangat berpengaruh dalam kenyamanan membaca
Dengan begbitu besarnya pengaruh tipografi dalam keberhasilan sebuah karya desain. Maka sangat penting bagi desainer untuk mengenal lebih baik akan tipografi sehingga dapat mendukung hasil karya desain yang dimilikinya.3.2 SaranSeorang desainer harus mampu dan mempunyai kesensitifan dalam mengintegrasi elemen lain sebagainya dengan desain tipografi. Dengan integrasi yang harmonis antar elemen desain yang ditampilkan akan lebih menarik dan memikat orang yang melihatnya.DAFTAR PUSTAKABarthes, Roland. 2008. Mitologi. Yogyakarta:Kreasi WacanaKusrianto, Adi. 2006. Tipografi Komputer Untuk desain Grafis. Yogyakarta: Andi YogyakartaWijaya, Yunita Wijaya. 1999. Tipografi Dalam desain Komunikasi Visual. Makalah diterbitkan di Surabaya: Universitas Kristen PetraWebsite Source :_________.2008.Tipografi(Online), (http://wikipedia.com/wiki/tipografi.html, diakses 13 Januari 2013)
_________.2008.Huruf(Online), (http://wikipedia.com/wiki/huruf.html, diakses 13 Januari 2013)
Tag :
komunikasi,