January 04, 2014

Kutitipkan Luka Padamu, Rindu



 
aku titipkan luka malam ini padamu
semoga, bersamamu, Ia lekas pulih.
rindu maksudku, kekasih.

rindu ini baru sebutir nasi di piring yang panas
di malam-malam terdahulu, rinduku ada yang lebih ganas
; lebih perih dari sengatan lebah pada pencuri madu
yang diam-diam memberi manis padaku.

Andai bisa kutitipkan, tidak hanya luka
yang kuberikan, tapi tak sanggup kusampaikan
pada cerita, pada peristiwa
pada adegan-adegan mesra
di malam saat perpisahan.

katamu, "endap semua airmata
karena nanti akan tumpah juga pada waktunya,"
menampung airmata bukan semata soal seberapa kuat aku menahan,
tapi, banyak hal-hal lain yang belum sempat kita selesaikan.
Itu beban.
Itulah yang makin buatku rindu.

Malam-malam terdahulu, ketika angin mulai dengan kasar menyapa
aku masih baik-baik saja
kini aku hanya seorang yang pura-pura baik
ketika angin menepuk pundakku pelan
;lirih. Perih aku dibuatnya

Bawalah,
bawalah luka ini pergi.
Menjauhlah,
semakin jauh kau bawa luka, aku percaya
rinduku berangsur pulih, sampai nanti
akan tiba saatnya muncul benih-benih baru di hati.





Kamar #peang, 4 Januari 2014
gambar: dari sini

No comments:

Post a Comment